tirto.id - Letkol Laut (P) Romi Habe Putra masuk dalam daftar calon ajudan Presiden Prabowo Subianto dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Letkol Romi menjadi salah satu kandidat ajudan Prabowo yang diajukan oleh TNI Angkatan laut.
TNI sendiri mengirimkan tiga nama prajurit dari lembaganya untuk menjabat sebagai ajudan Prabowo. Ketiga kandidat yang diajukan berasal dari tiga matra TNI, yaitu TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), dan TNI Angkatan Udara (AU).
Selain Romy, ada dua nama lain yang diajukan TNI menjadi ajudan Presiden RI ke-8 itu. Dua kandidat lainnya adalah Kolonel Infanteri Wahyo Yuniartoto dari TNI AD dan Kolonel Pnb Anton “Sioux” Palaguna dari TNI AU.
Ketiga nama calon ajudan Prabowo itu diajukan usai diadakannya seleksi dari TNI. Selain mengajukan calon ajudan untuk Prabowo, TNI mengajukan sejumlah nama untuk mengisi jabatan sebagai ajudan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ajudan Presiden RI biasanya berasal dari dua lembaga aparatur negara, yaitu TNI dan Polri. Salah satu ajudan Prabowo yang kini sudah dikonfirmasi adalah Kombes Pol. Ahrie Sonta, dari Polri.
Profil Romi Habe Putra dan Rekam Jejaknya
Romi Habe Putra merupakan prajurit TNI Angkatan Laut berpangkat letnan kolonel atau letkol. Ia merupakan pria kelahiran 1981, yang artinya tahun ini berusia 43 tahun.
Romi merupakan alumni SMA Taruna Nusantara. Sekolah sekolah swasta ternama di Magelang, Jawa Tengah, yang banyak mencetak lulusan menjadi calon taruna. Romi termasuk siswa berprestasi di SMA Taruna Nusantara.
Melansir unggahan X SMA Taruna Nusantara @SMATN, Romi menerima predikat sebagai lulusan terbaik pada Penutupan Pendidikan Kematraan 3 TNI AL Angkatan Ke -12 TA 2023.
Setelah lulus, Romi melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Laut (AAL). Ia berhasil lulus AAL pada 2002 dan kariernya di bidang militer berlangsung sejak saat itu.
Sembari menjabat sebagai prajurit TNI AL, Romi terus menjalani pendidikan spesialis dan program pengembangan diri. Ia pernah menempuh pendidikan di Australian Command Staff College tahun 2018 dan Program Pendidikan Matra (Dikmatra) TNI AL.
Romi bahkan mendapat predikat lulusan terbaik saat mengikuti Dikmatra-3 TNI AL angkatan 12. Ia juga mendapatkan pendidikan spesialis untuk keahlian helicopter landing officer and firefighting course, QPR and maintenance nav. equipt, operator interrogator trans, tacticos on board refresher training, dan banyak lagi.
Ia mendapatkan pendidikan spesialis di dalam hingga luar negeri. Memasuki tahun 2011, Romi menjadi salah satu perwira yang mengikuti pendidikan spesialis cabang perang atau PWO. Ia berhasil menyelesaikan pendidkannya dengan menjadi lulusan terbaik.
Setelah menyelesaikan pendidikan spesialisnya, Romi kembali ke dalam negeri dan bekerja di TNI AL. Ia saat ini menjabat sebagai Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366.
Romi tak hanya bertugas di dalam negeri. Ia kerap mendapatkan tanggung jawab untuk berdinas ke luar negeri, mulai dari Afrika hingga Eropa.
Romi menjadi salah satu prajurit yang terlibat dalam factory training Korvet Sigma di Prancis, Jerman, dan Belanda. Ia juga pernah menjabat sebagai Liaison Officer CTF 151, dan bertugas di Teluk Aden, Somalia.
Romi dikenal berprestasi selama berkarier di TNI AL. Ia pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penghargaan itu diberikan berkat kapal yang ia komando, KRI Sura-802, menjadi kapal penangkap kapal ikan asing ilegal terbanyak pada 2016.
Tahun ini, Romi dicalonkan menjadi kandidat ajudan Prabowo Subianto dari TNI AL. Pencalonan itu dilakukan usai seleksi yang dilakukann oleh TNI.
Editor: Iswara N Raditya