Menuju konten utama

Profil Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc: Kenapa Mundur?

Profil Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc yang mengundurkan diri dari jabatan. 

Profil Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc: Kenapa Mundur?
Nguyen Xuan Phuc, presiden Vietnam, berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan PBB, Kamis, 23 September 2021, selama Sesi ke-76 Majelis Umum PBB di New York. (Foto AP/John Minchillo, Pool)

tirto.id - Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc telah mengumumkan akan mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam konstitusi Vietnam, pengunduran diri presiden harus disetujui oleh Majelis Nasional, yang akan menggelar pemungutan suara luar biasa pada hari ini, Rabu, 18 Januari 2023.

BBC memberitakan, pengunduran diri Phuc datang ketika muncul gerakan antikorupsi yang dipimpin kelompok garis keras. Saat ini, ratusan anggota Partai Komunis sedang diselidiki.

Selain itu, keputusan Phuc mengikuti langkah dua wakil perdana menteri yang mundur. Kemudian, dua menteri dan pejabat lain juga akan menghadapi tuntutan pidana.

Sebuah pertanyaan Partai memuji kepemimpinan Phuc, tetapi juga mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas pelanggaran dan kesalahan banyak pejabat di bawahnya.

"Karena dia sangat menyadari tanggung jawabnya kepada Partai dan rakyat, Phuc mengajukan permintaan untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan pensiun," kata pernyataan itu.

Profil Nguyen Xuan Phuc & Apa Penyebab Dia Mundur?

Seperti dikutip Vietnam Times, Phuc lahir pada tanggal 20 Juli 1954 di Provinsi Quang Nam. Nguyen Phuc adalah mantan perdana menteri Vietnam yang menjabat sebagai presiden sejak tahun 2021. Dia menjabat sebagai perdana menteri mulai dari 2016 hingga April 2021.

DW memberitakan, Phuc dipandang sebagai salah satu teknokrat utama Partai Komunis yang berkuasa dan membangun hubungan dekat dengan Barat selama menjabat.

Konon, Phuc “dipaksa mundur” hanya beberapa minggu setelah beberapa “orang-orang” yang berkecimpung dalam kebijakan luar negeri dipecat dari Partai Komunis Vietnam karena dugaan korupsi.

Selain itu, masih menurut DW dengan mengutip sebuah laporan, muncul pula desas-desus bahwa istri Phuc terlibat dalam “skandal korupsi” yang mengakibatkan Menteri Kesehatan dan Menteri Sains dan teknologi dikeluarkan dari partai.

Kalau seandainya laporan itu benar, maka Phuc akan menjadi pejabat tinggi yang belum tertangkap dalam agenda anti-korupsi yang dipimpin Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong. Pasalnya, sudah ada ratusan pejabat senior dan pengusaha yang telah dipecat dan dipenjarakan.

Sekjen Partai Komunis adalah orang paling kuat dari empat jabatan walaupun presiden memegang kekuasaan yang signifikan. Dua jabatan lainnya adalah Perdana Menteri dan Ketua Majelis Nasional. Nguyen Phu Trong juga menjadi politikus paling berkuasa di Vietnam.

Di sisi lain, Zachary Abuza, seorang profesor di National War College di Washington, melihat kasus itu sebagai "permainan kekuatan" oleh musuh-musuhnya di partai.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya