tirto.id - Profil Hwang Sun-hong dan Shin Tae-yong menjadi sorotan jelang laga perempat final Piala Asia (AFC) U23 2024 antara Korea Selatan vs Indonesia. Ya, dua pelatih asal negeri ginseng yang bersahabat ini bakal beradu taktik di dua kubu yang berbeda: Hwang Sun-hong pelatih Korsel U23, sementara STY kini membesut Timnas Indonesia U23.
Pertandingan babak 8 besar Piala Asia U23 2024 antara Timnas U23 Indonesia vs Korsel digelar pada Jumat (26/4/2024) pukul 00.30 WIB di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar.
Pasukan Garuda Muda yang tampil sebagai debutan di ajang ini dan kurang diperhitungkan ternyata mampu lolos dari babak grup mendampingi tuan rumah Qatar. Indonesia U23 sekaligus mampu mendepak dua tim kuat yakni Australia dan Yordania.
Hwang Sun-hong Sahabat Shin Tae-yong
Di perdelapan final Piala Asia U23 2024, skuad asuhan Shin Tae-yong (STY) ditunggu tim kuat yang sekaligus negara asalnya, Korea Selatan. Terlebih, antara STY dan Hwang Sun-hong terjalin hubungan baik.
Keduanya juga sama-sama pernah memperkuat Timnas Korsel pada era 1990-an, serta beberapa kali berhadapan sebagai pelatih ketika membesut klubnya masing-masing di Liga Korea Selatan.
Shin Tae-yong sendiri juga pernah menangani Timnas Korsel U23, bahkan sempat membawa skuadnya sebagai runner-up Piala Asia U23 2006. Lebih dari itu, STY juga merupakan pelatih timnas senior Korea Selatan saat tampil di Piala Dunia 2018.
Jelang duel Korsel vs Indonesia, Hwang Sun-hong menyadari bahwa kali ini ia harus melupakan sejenak pertemanannya dengan STY.
"Baik saya dan coach Shin harus mengesampingkan perasaan pribadi. Sebuah pertandingan tetaplah pertandingan. Penting bagi kedua tim untuk meraih hasil bagus. Kami akan bersiap dan ingin menang apapun kondisinya," tegas Hwang Sun-hong dikutip dari Newsis.
"Pertandingan sebenarnya dimulai dari sekarang [perempat final Piala Asia U23 2024 melawan Indonesia]. Indonesia bukan lawan yang mudah," tambah pelatih yang kini berusia 55 tahun ini.
"Saya terkejut Shin telah membangun tim yang sangat bagus. Saya pikir ini adalah tim (Indonesia U23) yang hanya bisa kami kalahkan dengan bersikap waspada dan siap," imbuhnya dalam kesempatan lain.
Shin Tae-yong pun pernah ditanya soal persahabatannya dengan Hwang Sun-hong dan terkait laga Indonesia U23 kontra Korea Selatan di 8 besar Piala Asia U23 2024 nanti.
Dengan berkelakar, STY menjanjikan bahwa sobatnya itu bakal pusing menghadapi skuad Garuda. "Saya memastikan pelatih Hwang Sun Hong akan stres," gurau STY saat diwawancarai media Korea Selatan, Chuson.
Profil Hwang Sun-hong dan Jejak Kariernya di Sepak Bola
Hwang Sun-hong lahri di Chungnam, Korea Selatan, tanggal 14 Juli 1968. Ia mengawali karier sebagai pemain sepak bola pada 1987 dari klub sepak bola universitas. Sebelum itu, selama belajar di SMA Youngmoon, Seoul, Hwang Sun-hong sudah aktif bermain sepak bola dengan bergabung di klub sekolah.
Mengutip Transfermarkt, usai lulus SMA, Hwang Sun-hong masuk Universitas Konkuk dan bergabung menjadi pemain di klub sepak bola. Ia menjadi pemain di klub tersebut mulai 1987 hingga 1990.
Aksi Hwang Sun-hong muda membesut perhatian. Pada usia 20 tahun dan belum bergabung dengan klub profesional, ia dipanggil ke timnas senior Korsel untuk berpartisipasi di Piala Asia 1988.
Hwang Sun-hong mencetak gol ke gawang Jepang dan Iran di ajang bergengsi tersebut. Di Piala Dunia 1990, nama Hwang Sun-hong kembali masuk skuad Taeguk Warriors.
Berkat kehadirannya di Piala Asia 1988 dan Piala Dunia 1990, Hwang Sun-hong menarik minat klub-klub Eropa. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini pun direkrut oleh klub Jerman, Bayer Leverkusen II, dan dikontrak selama setahun.
Usai kontraknya habis pada Juli 1992 dengan membukukan 16 gol dalam 24 laga, Hwang Sun-hong akhirnya pergi dari Leverkusen II untuk bergabung dengan klub Jerman lainnya, Wuppertlater SV.
Sayangnya, Hwang Sun-hong mengalami cedera ligamen di akhir musim sehingga melewatkan tiga pertandingan terakhir. Di Wuppertlater SV, ia tampil di 9 pertandingan dan sempat menceploskan 3 gol.
Pada 1993, Hwang Sun-hong memutuskan pulang ke Korsel dan memperkuat POSCO Atoms atau yang saat ini dikenal dengan nama Pohang Steelers. Ia menjadi pemain di klub tersebut selama lima tahun hingga 1998 dan memenangkan dua kali Asian Club Championship.
Karier Hwang Sun-hong di Timnas Korsel berlanjut dengan tampil di Piala Dunia 1994 dan Piala Dunia 2002. Setelah itu, ia memutuskan gantung sepatu, baik di timnas maupun klub. Klub terakhir yang diperkuatnya adalah Chunnam Dragons.
Selama membela timnas senior Korsel, Hwang Sun-hong mengemas 103 caps dan mengoleksi 50 gol di ajang resmi, serta menjalani 6 kali operasi karena cedera.
Hwang Sun-hong kemudian melanjutkan karier sebagai pelatih atau manajer dan pernah menangani sejumlah klub di Liga Korea Selatan.
Pada 15 September 2021, Hwang Sun-hong dipilih untuk membesut Timnas U22 dan U23 Korea Selatan.
Dipecatnya Jurgen Klinsmann dari kursi pelatih timnas senior usai Korsel gagal di Piala Asia 2023 membuat Hwang Sun-hong kemudian ditunjuk merangkap jabatan sebagai caretaker hingga kini.
Biodata Hwang Sun-hong Pelatih Timnas Korsel U23
Berikut ini biodata pelatih Timnas Korsel U23 Hwang Sun-hong, termasuk tanggal lahir, kewarganegaraan, hingga kariernya seperti yang dikutip dari Flash Score:
Nama lengkap: Hwang Sun-hong
Kelahiran: Chungnam, 14 Juli 1968
Kewarganegaraan: Korea Selatan
Lisensi Pelatihan: UEFA Pro Licence
Karier Pemain di Klub:
- 1991–1992 | Bayer Leverkusen II (Jerman) | 24 laga, 16 gol
- 1992–1993 | Wuppertaler SV (Jerman) | 9 laga, 3 gol
- 1993–1998 | Pohang Steelers (Korsel) | 52 laga, 26 gol
- 1998–1999 | Cerezo Osaka (Jepang) | 36 laga, 30 gol
- 2000 | Suwon Samsung (Korsel) | 0 laga, 0 gol
- 2000-2022 | Kashiwa Reysol (Jepang) | 34 laga, 12 gol
- 2002 | Jeonnam Dragons (Korsel) | 0 laga, 0 gol
Karier Pemain di Tim Nasional:
- 1996 | Korea Selatan U23 | 4 caps, 0 gol
- 1988–2002 | Korea Selatan | 103 caps, 50 gol
Karier Kepelatihan:
2008–2010 | Busan IPark
2011–2015 | Pohang Steelers
2016–2018 | FC Seoul
2019 | Yanbian Funde
2020 | Daejeon Hana Citizen
2021–Kini | Timnas Korsel U22 dan U23
2024–Kini | Timnas Korsel (caretaker)
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya