Menuju konten utama

Ismail Thomas Tersangka Kasus Tambang Berasal dari Partai Apa?

Profil Ismail Thomas yang jadi tersangka kasus pemalsuan dokumen tambang.

Ismail Thomas Tersangka Kasus Tambang Berasal dari Partai Apa?
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Ismael Thomas (tengah) mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (15/8/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

tirto.id - Komisi I DPR Fraksi PDIP Ismail Thomas ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pemalsuan dokumen perusahaan tambang PT Sendawar Jaya, Kutai Barat Kalimantan Timur.

Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana menerangkan, Ismail Thomas diduga memalsukan dokumen perizinan pertambangan yang digunakan untuk proses persidangan, guna memenangkan suatu perkara.

Oleh karena itu, demi melakukan penyidikan lanjutan, Ismail Thomas akan ditahan selama 20 hari ke depan, yakni sejak Selasa, 15 Agustus 2023 hingga Senin, 3 September 2023.

"Dalam penyidikan tindak pidana korupsi terkait dengan penerbitan dokumen perjanjian pertambangan PT Sendawar jaya. Yang bersangkutan ditahan selama 20 hari ke depan sampai 3 September 2023 di Rutan Salemba," kata Ketut.

Siapa Sebenarnya Ismail Thomas?

Ismail Thomas merupakan anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP periode 2019-2014 sekaligus mantan Bupati Kutai Barat dua periode, 2006 hingga 2011 dan 2011 hingga 2016.

Ismail Thomas adalah anak dari pasangan Yohannes Benedictus Leneq dan Albina Rentik yang dilahirkan pada 31 Januari 1955 di Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Di memiliki istri bernama Lucia Mayo, keduanya dikaruniai dua orang anak yaitu Alexander Edmond dan Frederick Edwin.

Ismail mengenyam pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas di tanah kelahirannya Kutai Barat. Dia mengawali pendidikan dengan bersekolah di SD Katolik Linggang Melapeh, lulus pada 1967.

Kemudian, Ismail melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Barong Tongkok. Lalu, usai menyelesaikan jenjang SMP pada 1971, Ismail bersekolah di SMA Katolik di Samarinda, tamat pada 1974.

Lebih kurang Sembilan tahun berselang, tepatnya pada 1983 Ismail lantas melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dengan menempuh Diploma Tiga (D3) jurusan hukum di Universitas Tujuh Belas Agustus Samarinda.

Kemudian Ismail muda mulai berkecimpung di dunia tambang. Pada tahun 1990 hingga 2001 dia pernah menjadi supervisor transportasi di PT. KEM, perusahaan tambang emas Australia yang beroperasi di Kecamatan Linggang Bigung.

Di penghujung kariernya di tambang, pada 1999 hingga 2000 dia mulai mengenal ranah politik dengan bergabung sebagai seorang kader PDIP. Di PDIP dia pernah menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kutai Barat hingga 2007.

Selanjutnya, dia juga pernah selama satu tahun yaitu pada 2000 hingga 2001 menjadi anggota DPRD Kutai Barat. Tidak lama menjadi wakil rakyat, dia lalu dipercaya mengemban jabatan sebagai Wakil Bupati mendampingi Rama A. Asia untuk periode 2001 hingga 2006.

Lalu, pada periode berikutnya Ismail maju sebagai calon Bupati bersanding bersama Didik Effendi, mereka memenangkan pemilu pada tahun 2006. Pasangan ini terpilih untuk kedua kalinya untuk periode 2011 hingga 2016.

Pasca menjabat sebagai pemimpin daerah, Ismail vakum selama dua tahun tanpa jabatan fungsional. Kemudian, dia kembali menjejaki ranah legislatif sebagai perwakilan dari PDIP dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2019, pada pertarungan politik ini dia berhasil menang, dan meraih kursi ke Senayan.

Baca juga artikel terkait ISMAIL THOMAS atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra