tirto.id - Sum Bora (28) pria asal Kamboja, berhasil diselamatkan pada Rabu (7/8/2019) sekitar pukul 06.00 pm waktu setempat, setelah hampir empat hari terjepit di antara gunung bebatuan saat sedang mengumpulkan kotoran kelelawar di Kamboja.
Polisi mengatakan Sum Bora tergelincir pada Minggu (3/8/2019) saat berusaha mengambil senternya yang terjatuh di lubang kecil berbatu-batu.
Pencarian Sum Bora berawal dari kekhawatiran keluarganya setelah tiga hari dia tak pulang ke rumah, saudaranya kemudian menemukannya dan segera melaporkan kepada pihak yang berwajib untuk mengevakuasi Sum Bora di hutan gunung Chakry di provinsi barat laut Battambang.
"Sekitar 200 petugas penyelamat dengan hati-hati membebaskan pria yang terjebak itu dengan menghancurkan serpihan batu yang telah membuatnya terjepit, upaya ini memakan waktu sekitar 10 jam" kata Mayor Polisi Sareth Visen pada voacambodia.
Setelah terbebas, Sum Bora yang dalam keadaan sangat lemah langsung dilarikan ke rumah sakit provinsi.
Penyelamatan ini dipelopori spesialis dari Rapid Rescue Company 711, yang terhubung dengan brigade pengawal militer elit Perdana Menteri Hun Sen. Kelompok ini juga pernah bertugas dalam upaya penyelamatan ketika sebuah bangunan tujuh lantai runtuh di kota selatan Sihanoukville, dan menewaskan 24 orang pada bulan Juni lalu.
Kejadian nahas itu terjadi sebelum fajar ketika para pekerja tidur, Phat Sophal mengatakan dia menghabiskan sekitar enam jam terperangkap dalam puing-puing, sebelum ditarik oleh penyelamat pada Sabtu (22/6/2019) pagi.
Kotoran kelelawar guano yang dikumpulkan Sum Bora biasanya digunakan para petani miskin sebagai pupuk dan dijual untuk penghasilan tambahan.
Kamboja adalah salah satu negara termiskin di dunia, dengan 35 persen dari 15,2 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan, menurut laporan Program Pembangunan UN tahun lalu, demikian sebagaimana diwartakan APNews.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra