tirto.id - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye yang dimakzulkan, baru meninggalkan kantor kejaksaan negeri itu Rabu (22/3/2017) pagi-pagi sekali setelah dicecar serangkaian pertanyaan dalam skandal korupsi yang mengakhiri jabatan kepresidenannya bulan ini.
Begitu keluar dari gedung kejaksaan setelah hampir selama 22 jam diperiksa, Park tidak menjawab satu pun pertanyaan dari wartawan. Dia terlihat menunggu sebuah mobil yang akan membawanya ke rumah pribadinya.
Sebagaimana diketahui, para jaksa menanyai Park dalam statusnya sebagai tersangka yang untuk pertama kali dilakukan sejak Mahkamah Konstitusi pada 10 Maret memperkuat pemakzulan yang dilakukan parlemen.
Park dituduh bersekongkol dengan temannya, Choi Soon-sil, untuk menekan pengusaha-pengusaha besar agar menyumbang ke dua yayasan yang didirikan untuk mendukung inisiatif-inisiatif kebijakan dia. Namun, seperti dilansir Antara, Baik Park maupun Choi membantah telah berbuat salah
Sebelumnya, Selasa (21/3/2017), Park Geun-hye sempat meminta maaf kepada negara dan rakyatnya begitu tiba di kantor kejaksaan.
"Saya meminta maaf kepada rakyat. Saya akan jujur bekerja sama dengan penyelidikan," kata Park di depan media massa saat melangkah ke gedung kejaksaan. Ini adalah komentar publik pertamanya sejak dia dimakzulkan pada 10 Maret.
Namun, Park kehilangan hak imunitasnya sebagai presiden ketika dia dimakzulkan dan dia terancam dipenjara 10 tahun jika terbukti menerima suap dari konglomerat-konglomerat besar, termasuk dari bos Samsung Group Jay Y. Lee,
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari