tirto.id - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan pertemuan sejumlah pimpinan organisasi buruh dengan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu tidak diinisiasi oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri.
Menurut Iqbal, pertemuan tersebut digagas dan diinisiasi oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Iqbal menilai salah satu kesepakatan dengan Jokowi dalam pertemuan itu, yakni revisi PP 78/2015 tentang Pengupahan, juga berkebalikan dengan sikap Hanif selama ini. Menurut dia, Menteri Hanif justru enggan memenuhi desakan buruh soal revisi PP Pengupahan.
"[Revisi PP Pengupahan] Itu menindaklanjuti janji kampanye Pak Jokowi di Soreang, Bandung," kata dia di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (29/4/2019).
"Bukan menteri tenaga kerja [yang menginisiasi pertemuan dengan Jokowi]. Menteri tenaga kerja itu menteri terburuk," tambah Iqbal.
Iqbal mengaku menghargai sikap Jokowi yang akhirnya mendengar aspirasi buruh soal revisi PP Pengupahan.
Dia juga mengklaim sikap pemerintahan Jokowi, yang sempat mengabaikan tuntutan revisi PP Pengupahan, membuat KSPI memutuskan mendukung Prabowo-Sandiaga di pilpres 2019.
Dukungan itu, kata Iqbal, menjadi salah satu cara buruh memperjuangkan kepentingannya. Oleh karena itu, KSPI juga membuat kontrak politik dengan Prabowo.
"Ada yang bilang kami dipolitisasi. Enggak ada. Wong kita sadar kok [dukung Prabowo]," tegasnya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom