Menuju konten utama

Presiden Jokowi: Data Lebih Mahal dari Minyak

Jokowi sebut Indonesia memiliki bonus demografi yang menjadi kekuatan besar.

Presiden Jokowi: Data Lebih Mahal dari Minyak
Presiden Joko Widodo berpidato dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.

tirto.id -

Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya data akurat di masa kini. Ia menyebut, harga data jauh lebih mahal daripada harga minyak.
"Data sekarang ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil. Bahkan lebih berharga dari minyak," kata Jokowi saat memberikan sambutan tentang pencanangan pelaksanaan sensus penduduk di Istana Negara, Jakarta, Jumat.
Menurut Jokowi, data yang akurat penting untuk mengambil kebijakan dan mengeksekusi program. Data yang tepat bisa membuat pemerintah mengambil keputusan yang tepat dengan langkah tepat. "Jangan pakai feeling, bahaya. Bahaya sekali," kata Jokowi.
Sebagai contoh, Jokowi menyinggung soal hasil sensus penduduk. Tahun 2020, penduduk Indonesia sudah mencapai 267 juta. Pada tahun 2045, jumlah penduduk diperkirakan mencapai 319 juta.
Menurut Jokowi, proyeksi penduduk tersebut bagus karena ada pertumbuhan penduduk, tetapi tidak cepat. Hal tersebut menjadi bagus karena di Eropa tengah mengalami masalah pertumbuhan penduduk.
"Kita memiliki bonus demografi, kalau kita bisa memanfaatkan dengan upgrade upscaling SDM kita. Inilah kekuatan besar nanti akan kita miliki," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, sensus kali ini punya dua keunggulan. Pertama penggunaan data kependudukan dan penerapan sistem daring. Ia yakin, sensus penduduk tahun 2020 bisa berjalan baik bila semua pihak berpartisipasi secara daring pada 15 Feb sampai 31 Mei 2020, maupun sensus penduduk wawancara yaitu tgl 1-31 Juli 2020. Ia memerintahkan semua pihak untuk menyukseskan program tersebut.
"Saya ingin memerintahkan kepada seluruh kementerian lembaga termasuk di dalamnya Pemda untuk memberikan dukungan penuh dalam menyukseskan kegiatan sensus penduduk 2020 ini," kata Jokowi.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sensus kependudukan akan digelar pada tahun 2020. Sensus digelar untuk menuju program Indonesia satu data kependudukan dengan menyediakan data penduduk dan demografi masyarakat.
"Dengan demikian, data hasil sensus penduduk 2020 tak hanya bermanfaat untuk buat perencanaan di masa kini tapi juga antisipasi apa yang terjadi di Indonesia di masa depan," kafa Suhariyanto saat memberikan sambutan di Istana Negara, Jakarta, Jumat.
Suhariyanto mengatakan, sensus penduduk 2020 akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia termasuk perwakilan di luar negeri. Seluruh WNI dan WNA yang telah atau akan tinggal selama minimal 1 tahun di Indonesia akan didata lewat sensus.
Proses pendataan terbagi atas dua tahap yakni pertama adalah pencacahan lengkap di tahun 2020. Responden akan ditanya sebanyak 22 pertanyaan dasar seperti nama alamat pekerjaan pendidikan dan perumahan. Kedua, pencacahan sampel di 2021 dengan lanjutkan 22 pertanyaan yang lebih detail.

Baca juga artikel terkait SENSUS PENDUDUK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri