tirto.id - Direktur Operasional II PT Jasa Marga, Subakti Syukur menyampaikan prediksi mengenai puncak arus mudik dan balik di kawasan Jabodetabek pada musim libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Subakti mengatakan puncak arus mudik libur Hari Raya Natal 2018 di wilayah Jabodetabek diprediksi terjadi pada H-3 atau 22 Desember 2018. Sementara puncak arus mudik libur Tahun Baru 2019 akan terjadi pada H-4 atau 28 Desember 2018.
“Pada puncak arus mudik Natal [diprediksi] terdapat peningkatan 33 persen dari lalu lintas normal sebanyak 85.000 kendaraan,” kata Subakti pada Selasa (18/12/2018) di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta.
“[Pada puncak arus mudik] Tahun Baru [kendaraan] naik 27 persen dari lalu lintas normal, sebanyak 88.000 kendaraan,” Subakti menambahkan.
Sementara puncak arus balik libur Natal 2018, kata Subakti, diprediksi pada 25 Desember 2018 dengan peningkatan jumlah kendaraan sebanyak 62,7 persen atau 56.562 unit di lalu lintas Jabodetabek.
Sedangkan puncak arus balik Tahun Baru 2019 diperkirakan terjadi pada 1 Januari 2019. Di kawasan Jabodetabek, menurut Subakti, akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan 68 persen atau setara 95.000 unit.
Subakti menambahkan selama 21 Desember 2018-1 Januari 2019, terdapat sejumlah layanan yang akan diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas di Jabodetabek.
Misalnya, pemberlakuan Permenhub Nomor 115 Tahun 2018 yang mengatur pembatasan operasional truk angkutan barang.
Di libur Natal 2018, pembatasan truk angkutan barang diberlakukan mulai 21-22 Desember 2018 dan 25 Desember 2018. Pembatasan aktivitas truk angkutan barang itu berlaku 24 jam di hari-hari itu.
Pembatasan yang sama berlaku pada saat libur Tahun Baru 2019, yakni selama 24 jam di tanggal 28-29 Desember 2018 dan 1 Januari 2019.
Selain itu, pengerjaan sejumlah proyek di tol Jakarta-Cikampek dihentikan sementara pada 19-22, 25, 28, 29 Desember 2018 dan 1 Januari 2019. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sudah mengeluarkan surat penghentian aktivitas proyek.
“Di luar tanggal tersebut proyek Jakarta elevated masih tetap mengejar targetnya karena sesuai rencana di bulan Mei 2019 harus sudah bisa fungsional,” ucap Subakti.
Untuk antisipasi kemacetan, menurut Subakti, Jasa Marga akan meloloskan tiga gardu di GT Cikarang Utama agar pengemudi dapat melaju menuju GT Cikarang Utama 3. Sementara di GT Cengkareng, Jasa Marga akan menambahkan GTO Mini 6 unit sehingga total gardu menjadi 23.
Pada GT Manyaran, terdapat pula penambahan 4 GTO mini sehingga total gardu menjadi 12. Mobile reader sejumlah 171 unit juga akan dikerahkan untuk memperlancar arus lalu lintas di jalan tol.
“Untuk memperlancar arus itu antara kita meminimalisir waktu transaksi atau kita menambah jumlah gardunya,” ucap Agus Setiawan, Corporate Secretary Jasa Marga.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom