Menuju konten utama

Daftar Film yang Bisa Ditonton Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Terdapat lima film yang bisa ditonton untuk mengisi liburan Natal dan tahun baru.

Daftar Film yang Bisa Ditonton Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Ilustrasi menonton film. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Saat Natal atau libur tahun baru, kita kerap menghabiskan waktu di rumah dan berkumpul bersama keluarga. Namun selain berkumpul bersama kelaurga, tak melulu dengan acara makan-makan, tetapi bisa diselingi dengan menonton film. Karena menonton film adalah medium yang bisa menghangatkan sekaligus mendekatkan.

Inilah film yang bisa ditonton bersama keluarga untuk menemani natal dan liburan panjang akhir tahun ini:

1. Wonder

Wonder adalah film yang bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama August Pullman yang menderita dystosis mandibulofasial atau Treacher Collins syndrome. Penyakit ini membuat Auggie (August Pullman) sekaligus keluarganya menjadi tertekan.

Diceritakan Auggie hari itu akan masuk sekolah pertamanya. Ia akan bertemu banyak anak-anak normal. Ketakutan itu yang berusaha ditepis oleh keluarganya. Hingga konflik mulai bermunculan. Auggie ternyata tidak semudah itu diterima oleh teman-temannya di sekolah. Begitu juga perasaan tidak percaya dirinya yang menyita perhatian sepanjang film.

Tetapi ternyata Wonder tidak hanya berkisah tentang Auggie, ada banyak sudut pandang. Mulai dari kakaknya yang merasa kenapa hidupnya harus selalu diberikan kepada Auggie atau tentang Jack Will yang telah merassa menyakiti hati Auggie setelah berpura-pura menjadi temannya.

Jadi, film ini bisa menjadi rekomendasi yang pas untuk ditonton saat libur Natal dan Tahun Baru.

2. The Grinch

The Grinch merupakan film animasi yang tayang November 2018 lalu. Bercerita tentang mahluk bernama Grinch yang hidup menyendiri dalam sebuah gua di Gunung Crumpet, hanya ditemani anjingnya yang setia, Max.

Dengan tempat tinggalnya yang penuh dengan berbagai penemuan dan peralatan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, The Grinch hanya turun ke desa tetangga, Who-ville saat kehabisan bahan makanan.

Setiap perayaan Natal, penduduk Who-ville membuat The Grinch merasa terganggu dengan aneka macam perayaan yang setiap tahun semakin akbar, terang, dan meriah.

Ketika para Who mengumumkan bahwa mereka akan membuat perayaan Natal tahun ini tiga kali lebih meriah, The Grinch berakal bahwa hanya ada satu cara untuknya mendapatkan kembali ketenangan dan keheningannya, dengan mencuri kemeriahan Natal.

Untuk itu, ia memutuskan menyamar jadi Sinterklas pada Malam Natal, bahkan sampai memperdaya seekor rusa kutub pemalas untuk menarik kereta salju untuknya.

3. Kulari ke Pantai

Kulari Ke Pantai adalah film keluarga yang disutradarai oleh Riri Riza. Dalam peluncuran bukunya Riri mengatakan pesan film ini adalah tentang mengenal orang lain dan terutama diri sendiri lewat perjalanan.

"Pesan film yang paling kuat: kadang kita dengan mudah menilai sesuatu. Dengan mudah menganggap orang yang berbeda dari kita sombong atau menyebalkan. Terkadang, kita harus memberi kesempatan diri sendiri untuk mengenali orang lain lebih dekat, misalnya lewat perjalanan," katanya.

Kulari ke Pantai mengisahkan tentang ibu-anak Uci dan Sam yang menyusun rencana liburan dari Jakarta ke Banyuwangi dengan perjalanan darat demi menemui peselancar idola Sam.

Ibu dan anak yang tinggal di pulau Rote itu harus sedikit mengubah rencana karena Happy, sepupu Sam, juga tanpa disangka ikut dalam perjalanan.

Sam dan Happy sempat akrab, tapi akhir-akhir ini hubungan mereka tidak sedekat dulu karena kepribadian yang bertolak belakang. Sam adalah anak pencinta alam, sementara Happy belakangan ini sudah terbiasa dengan gaya hidup perkotaan.

Sisi negatif Happy, dia merendahkan Sam yang tinggal jauh dari ibukota Jakarta. Akibat ulahnya itu, Ibu Happy (Karina Suwandi) meminta putrinya ikut dalam perjalanan Sam dan ibunda Sam, Uci (Marsha Timothy).

Perjalanan dari Jakarta sampai Banyuwangi tersebut begitu istimewa bagi Sam dan Happy. Karena dari perjalanan itu mereka akhirnya saling mengenal dan menyatukan keluarga mereka.

4. Christoper Robins

Christopher Robin bercerita tentang mengenang masa lalu dan bermain-main bersama mainan masa kecil kita.

Film bergenre fantasi, petualangan dan komedi ini menceritakan tentang anak laki-laki bernama Christopher Robin yang dulu pernah bertualang di Hundred Acre Wood.

Ia mulai tumbuh dewasa, berkeluarga, dan mulai kehilangan arah. Semua imajinasi masa kecilnya tentang sekelompok boneka binatang yang ada di Hundred Acre Wood mulai menghilang.

Winnie the Pooh, Tigger, Piglet, Eeyore, Kanga, Roo, Rabbit, dan Owl akan tampil perdana sebagai karakter tiga dimensi di film live action keluarga terbaru dari Disney ini.

Teman-teman masa kecil Christopher Robin ini datang ke dunia nyata untuk berpetualang dan membantunya kembali menemukan kebahagiaan dalam keluarga, nilai persahabatan dan mensyukuri hal-hal sederhana dalam hidup.

5. Cek Toko Sebelah

Cek Toko Sebelah tampaknya memang film yang perlu ditonton. Karena film ini selain mampu menyegarkan dunia perfilman Indonesia, juga menyuguhkan kisah keluarga yang begitu dekat dengan kehidupan kita.

Disutradari oleh Ernest Prakasa, film ini berkisah tentang Erwin (Ernest Prakasa) yang menikmati karir gemilang di usia muda, dan punya kekasih cantik yang tak kalah sukses, Natalie (Gisella Anastasia).

Namun, semua jadi pelik saat Koh Afuk (Chew Kin Wah) yang kesehatannya makin memburuk, ingin mewariskan toko sembakonya kepada Erwin, anak kesayangannya.

Tetapi Yohan (Dion Wiyoko) kakak Erwin merasa tidak setuju dengan keputusan Ayah mereka. Ia sebagai anak sulung merasa adalah yang paling berhak untuk mendapatkan wariisan itu. Sayangnya ayahnya tidak mempercayainya.

Film ini akan disuguhkan dengan komedi dari beberapa Stand Up Comedian Indonesia yang ikut bermain. Cek Toko Sebelah mendapatkan beberapa penghargaan di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2016, diantaranya Sutradara Terbaik dan Film Terbaik.

Baca juga artikel terkait NATAL 2018 atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Film
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Yantina Debora