tirto.id - Laga penyisihan Grup B antara Maroko vs Iran akan digelar di Stadion Saint Petersbrough, Jumat (15/6/2018) pukul 22.00 WIB. Kedua tim tergabung dalam Grup B bersama Portugal dan Spanyol.
Konsistensi Maroko bakal diuji dalam laga kali ini. Setelah absen 20 tahun dari Piala Dunia, Singa Pegunungan Atlas membawa torehan lebih baik dari lawannya. Maroko tak pernah kalah dalam 18 pertandingan terakhir. Rapor ini hanya mampu dikalahkan dua negara asal Eropa, Belgia (19) dan Spanyol (20). Kekalahan terakhir Maroko terjadi pada saat menghadapi Kamerun (10/6/2017).
Maroko sendiri dilatih oleh Herve Renard, Pelatih yang membawa Zambia juara Piala Afrika pada 2012 dan Pantai Gading 2015 lalu. Renard membawa skuatnya memastikan satu tiket ke Rusia dengan menang 2-0 atas Pantai Gading di Abidjan pada (12/11/17). Dalam laga ini, Nabil Dirar dan Mehdi Benatia mencetak masing-masing satu gol.
“Semua memori kegembiraanku kembali pada saat kemenangan itu (2-0 atas Pantai Gading),” ujar Renard seperti dikutip laman resmi FIFA.
Pada konferensi pers setelah latihan ringan pada Kamis (14/6/2018) kemarin, Renard mengisyaratkan bakal kembali mengandalkan Hakim Ziyech pada laga melawan Iran. Meski sempat mengalami masalah pribadi dengan sang pemain, hubungan keduanya saat ini sudah berjalan dengan baik.
"Di masa lalu kami memiliki sedikit masalah, tapi sekarang segalanya sudah sempurna. Dia [Ziyech] memahami saya dan saya memahami dia. Kehadirannya sangat penting untuk kami, untuk pelatih seperti saya. Rasanya fantastis memiliki pemain dengan kemampuan sepertinya," ungkap sang pelatih.
Maroko juga datang ke Rusia dengan rapor pertahanan cukup baik. Selama babak kualifikasi fase grup zona Afrika, mereka belum pernah kebobolan. Mehdi Benatia dan Manuel Da Costa menjadi dua sosok kunci bagi Singa Pegunungan Atlas.
Di sisi lawan, Iran sebenarnya juga punya catatan yang tak sepele. Kendati kalah dua kali saat melawan Tunisia (0-1) dan Turki (1-2) dalam duel uji coba, tim berjuluk Singa Persia ini menang tiga kali, yakni saat melawan Aljazair (2-1), Uzbekistan (1-0), serta Lithuania (1-0).Iran juga tercatat menjadi tim nasional kedua yang lolos ke Rusia setelah Brazil menjadi tim pertama. Di babak kualifikasi grup zona Asia, mereka tak tersentuh kekalahan. Rapor Iran adalah enam kali menang dan empat kali imbang.
Ini merupakan kali pertama skuat asuhan Carlos Queiroz mampu tampil dua kali beruntun di Piala Dunia. Faktor ini bakal menjadi penambah motivasi, sebagaimana yang dituturkan kapten tim Masoed Shojaei.
"Kami tak sabar pada laga pertama kami. Aku ingin berjanji kepada semua orang-orang Iran, nahwa kami akan bersaing dengan semua energi dan komitmen," ujar Shojaei seperti dikutip laman resmi FIFA.
Pelatih Iran, Carlos Queiroz sendiri membenarkan jika para pemainnya menatap laga dengan kepercayaan diri tinggi. Bagi Iran, kemenangan di laga pembuka adalah hal yang sangat penting.
"Dalam sepak bola, kemenangan seperti obat dan kami tahu jika menang di laga pembuka, kami akan lebih termotivasi dan lebih enerjik di laga selanjutnya. Jadi kami akan menyerang secara berani untuk mencetak gol," paparnya.
Pada peringkat FIFA per bulan Juni, Iran berada di posisi 37 sedangkan Maroko menempati posisi 41. Iran memang lebih diunggulkan dari sisi peringkat. Namun, mengingat kedua tim belum pernah bertemu, faktor ini jelas bukan merupakan acuan.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan