tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat terbatas pada perdagangan pagi ini, Jumat (25/3/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada di rentang 6.823 sampai dengan 7.032.
Sebelumnya, IHSG menguat pada penutupan Kamis kemarin. Indeks berada di level 7.049 (+0,76) persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, Jumat (25/3/2022).
William mengatakan, perkembangan IHSG kembali berhasil mencatatkan rekor atau All Time High (ATH) secara intraday maupun penutupannya. Keseriusan kenaikan akan nampak jika dalam beberapa hari mendatang IHSG masih mampu ditutup di atas ATH secara beruntun.
"Kenaikan yang terjadi pada hari ini ditopang oleh arus modal masuk atau capital inflow," katanya
Dia melihat arus modal masuk mengalir deras ke dalam pasar modal Indonesia. Hal ini tentunya juga meningkatkan kepercayaan para investor terhadap bursa saham Indonesia.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya:
- AALI
- ICBP
- JSMR
- ITMG
- AKRA
- KLBF
- LSIP
- CTRA
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun merekomendasikan saham PTPP PP Tbk target price: 1.035 – 1.055 dengan tingkat masuk Entry 980 - 1.000 dan stop loss 970.
"Secara teknikal candlestick membentuk long white body dengan volume cukup tinggi dan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan," jelasnya.
Selain PTPP, Dennies melihat ERAA Erajaya Swasembada Citra Tbk juga masih menarik untuk dicermati. ERRA dibuka dengan target price: 620 – 640 tingkat masuk 580 – 600 dan stop loss 570.
"Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low masih bergerak dalam tren penguatan," pungkasnya.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri