tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (27/1/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.714 sampai dengan 6.921.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, akhir pekan pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.
Sedangkan jelang rilis kinerja beberapa emiten pada 2022 akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Namun, sentimen dari masih tercatatnya capital outflow secara year to date tetap perlu diwaspadai.
"Jika IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekatnya, maka dalam beberapa waktu mendatang IHSG akan cenderung bergerak sideways," katanya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya adalah:
- BBCA
- TLKM
- GGRM
- SMGR
- AALI
- BBNI
- AKRA
- BSDE
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani juga merekomendasikan saham milik BBYB. Menurutnya, BBYB masih menarik dicermati dengan target buy 755, target price 780, dan stop loss <710.
"BBYB bergerak bullish jangka pendek bergerak di atas MA-5 da MA-20. Berpotensi lanjut menguat ditandai dengan volume dan stochastic oscillator yang bergerak naik," ujarnya.
BBYB berhasil mengalami pertumbuhan kredit 139 persen YoY menjadi Rp10,2 triliun dan mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp1,6 triliun atau naik 437 persen YoY di sepanjang tahun 2022. Kenaikan penyaluran kredit didorong oleh jumlah pengguna yang mengalami akselerasi.
Selain BBYB, dia juga merekomendasikan saham milik SCMA. Menurutnya, SCMA masih menarik untuk dikoleksi dengan target buy 220, target price 228, dan stop loss<210.
"SCMA mencoba untuk reversal, pergerakan harga diatas MA-5 dan MA-20, didukung juga oleh stochastic oscillator dan MACD line yang bergerak naik," katanya.
Pendapatan iklan SCMA diproyeksikan meningkat sejalan ekonomi yang tumbuh solid. Per Juli 2022 belanja iklan naik 7 persen YoY menjadi Rp135 triliun. Layanan digital (OTT) Vidio berhasil memiliki 3,5 juta pelanggan hingga di akhir September 2022.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri