Menuju konten utama

Prediksi Hasil Sidang Isbat Lebaran 2024: Idul Fitri Sama

Sidang isbat Kemenag digelar tanggal 29 Ramadhan 1445 H. Bagaimana prediksi hasilnya? Apakah Lebaran 2024 akan sama?

Prediksi Hasil Sidang Isbat Lebaran 2024: Idul Fitri Sama
Sejumlah umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (2/5/2022). Shalat Idul Fitri di salah satu Masjid termegah di Asia Tenggara tersebut diikuti oleh masyarakat yang berdatangan dari Jabodetabek untuk shalat dan menikmati keindahan masjid itu. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.

tirto.id - Prediksi hasil sidang isbat Lebaran 2024 diperkirakan perayaan Idul Fitri 1445 H akan sama antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah kendati mengawali bulan puasa Ramadhan dengan waktu berbeda.

Sidang isbat menentukan Lebaran 2024. Kapan tanggal 1 Syawal 1445 H akan ditetapkan melalui sidang yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Pihak Kemenag tidak sendirian dalam melangsungkan sidang isbat. Biasanya, mereka turut menggandeng sejumlah perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, termasuk DPR, MUI, duta besar negara sahabat, serta beberapa lembaga terkait.

Meskipun belum diperoleh kepastian, prediksi hasil sidang isbat ialah masyarakat Indonesia akan menjalani momen Idul Fitri yang sama.

Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2024

Jadwal sidang isbat Lebaran 2024 digeber pada hari Selasa, 9 April 2024. Hal ini senada dengan Fatwa Majelis Ulama nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

MUI mengeluarkan fatwa berupa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode ru’yah dan hisab oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

Seluruh umat Islam di Indonesia wajib menaati ketetapan Pemerintah RI tentang penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Selain itu, dijelaskan bahwa Menteri Agama juga wajib berkonsultasi dengan MUI, ormas-ormas Islam, dan instansi terkait guna menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Sementara berdasarkan keputusan sidang isbat awal Ramadhan pada Minggu, (10/3/2024), pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

Tim Hisab Rukyat Kemenag menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia di berada di atas ufuk dengan ketinggian antara - 0° 20‘ 01“ (-0,33°) sampai dengan 0° 50‘ 01“ (0,83°) dengan sudut elongasi antara 2 derajat 15 menit 53 detik sampai dengan 2 derajat 35 menit 15 detik.

Posisi hilal di Indonesia pada saat sidang isbat awal Ramadan 1445 H belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Menurut kesepakatan MABIMS tahun 2021, kriteria baru yaitu tinggi hilal mencapai 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat guna menentukan bulan baru. Alhasil, saat itu bulan syaban digenapkan menjadi 30 hari dan awal Ramadhan dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024.

Hal ini berbeda dengan Muhammadiyah yang sudah menetapkan 1 Ramadhan 1445 pada hari Senin, 11 Maret 2024, atau sehari lebih awal daripada keputusan sidang isbat.

Prediksi Hasil Sidang Isbat 2024

Hasil sidang isbat Idul Fitri 1445 H memang belum diketahui. Akan tetapi, bisa diprediksi berdasarkan posisi bulan pada hari Selasa, 9 April 2024, (29 Ramadhan 1445 H versi pemerintah) atau pada saat pelaksanaan sidang isbat Kemenag.

Menurut peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, posisi bulan di wilayah Indonesia sudah cukup tinggi, yakni lebih dari 6 derajat dan elongasi sekitar 8 derajat.

Secara matematis, katanya, hal ini telah memenuhi kriteria MABIMS, minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

"Saat sidang isbat tanggal 9 April 2024 akan diputuskan bahwa Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024. Itu sama dengan kriteria wujudul hilal yang sudah dilakukan salah satu ormas, sehingga nanti Idul Fitri akan seragam tanggal 10 April 2024," ucap Thomas.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki. Ia memprediksi Idul Fitri 1445 H bertepatan dengan hari Rabu, 10 April 2024. Menurut Saiful, prediksi tersebut sudah sesuai dengan kriteria visibilitas hilal yang disepakati MABIMS.

"Berdasarkan kriteria MABIMS, telah disepakati hal itu memenuhi kriteria visibilitas hilal, imkanur ru'yat yaitu setinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," papar Wamenag.

Sementara ormas Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriyah sudah menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024.

Melalui Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, ijtimak bulan Syawal terjadi pada hari Selasa, 9 April 2024 atau 30 Ramadhan 1445 H versi Muhammadiyah. Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta adalah +06° 08` 28″ (hilal sudah wujud).

Mengacu prediksi BRIN yang didukung Wamenag RI, hasil sidang isbat Kemenag pada Selasa, 9 April 2024, bisa menghasilkan keputusan bahwa 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024, alias sesuai dengan isi Maklumat Muhammadiyah.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus