tirto.id - Ganda campuran badminton terbaik Indonesia saat ini, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, membidik target medali emas cabang bulu tangkis di ajang Olimpiade Tokyo tahun 2021 mendatang.
Praveen/Melati ingin melanjutkan tradisi medali emas Olimpiade dari cabang badminton yang pada edisi 2016 di Rio De Janeiro, Brasil, sukses dipersembahkan oleh duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Demi menggapai target, pasangan nomor 4 dunia tersebut tetap menjalani latihan meski di tengah situasi pandemi.
“Di tengah pandemi ini, kami tetap berlatih untuk menjaga daya tahan tubuh sekaligus menjaga motivasi. Kami punya keinginan besar untuk melanjutkan tradisi emas Owi/Butet (Tontowi/Liliyana),” ujar Praveen lewat telekonferensi yang dikutip oleh Antara.
Menurut Praveen, memasang target medali emas Olimpiade bukanlah sebuah beban. Atlet yang kini menginjak usia 27 tahun itu lebih melihat hal ini sebagai sebuah tantangan.
“Buat saya dan Melati, target emas Olimpiade itu bukan beban, tapi sebuah tantangan. Makanya kami tidak merasa terbebani. Di Olimpiade 2016, Owi/Butet berhasil meraih medali emas. Selanjutnya giliran kami yang harus menjawab tantangan itu,” tambah Praveen.
Sedangkan bagi Melati, upaya untuk mempertahankan motivasi merupakan salah satu faktor penting demi tampil maksimal di perhelatan olahraga empat tahunan, yang kini harus tertunda akibat pandemi COVID-19 tersebut.
“Yang pasti, kami harus bisa menjaga motivasi kami dengan baik. Selain itu, keinginan kami untuk meraih emas Olimpiade itu juga harus dijaga, jangan sampai berlebihan. Takutnya nanti malah hilang kendali dan kami tidak bisa tampil all out,” tukas Melati.
Bonus Berkat Prestasi
Duet Praveen/Melati baru-baru ini memperoleh guyuran bonus senilai Rp450 juta, sebagai bentuk apresiasi atas torehan mereka sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang sukses meraih gelar di ajang All England Open 2020 bulan Maret silam.
Jumlah tersebut terdiri dari deposito Rp 400 juta dari klub asal mereka, PB Djarum, lantas tambahan voucher senilai Rp 50 juta persembahan dari beberapa pihak sponsor.
"Ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan PB Djarum kepada para atletnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah bulutangkis Indonesia, Praveen menjadi pemain Indonesia pertama yang menjuarai All England dengan pasangan yang berbeda," ujar Yoppy Rosimin selaku Ketua Umum PB Djarum, dikutip dari laman PBSI.
Trofi All England 2020 memang tercatat sebagai gelar kedua bagi Praveen Jordan. Sebelumnya, pemain yang dikenal memiliki smes mematikan tersebut sukses menggondol gelar serupa pada edisi 2016 saat berduet dengan Debby Susanto.
Sedangkan gelar All England tahun ini berhasil diamankan Praveen/Melati usai menumbangkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, lewat pertarungan rubber game di partai final.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya