tirto.id - Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto kembali mengatakan adanya kebocoran anggaran negara. Menurutnya dalam setahun, 25 persen anggaran negara senilai Rp500 triliun bocor. Hal diungkapkan dalam HUT FSPMI ke-20 di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago menegaskan, narasi Prabowo itu nyaris selalu diulang pada Pemilu yang diikuti.
"2014 beliau sudah teriak bocor, bocor, bocor tapi enggak pernah ambil No Drop (anti-bocor) untuk menutup kebocoran itu. Kalau genteng bocor kan pakai No Drop," kata Irma kepada reporter Tirto merujuk pada produk cat pelapis anti-bocor, Kamis (7/2/2019).
"Itu 2014 kan era pemerintahan SBY yang dikritik. Sekarang di pemerintahan Pak Jokowi beliau juga bilang bocor tapi enggak ada datanya," imbuh dia.
Ketua DPP Partai Nasdem itu menegaskan, seharusnya Prabowo temuan kebocoran kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika hal itu dilakukan, Prabowo akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
"Sekarang kan pemerintah men-support KPK dengan program sistem pelaporan secara online untuk tindak pidana korupsi. Bahkan si pelapor akan mendapatkan reward jika melaporkan dengan data yang valid," tutur dia.
Anggota komisi IX DPR tersebut menganggap aneh tingkah Prabowo yang berkoar-koar soal kebocoran anggaran negara.
Menurut dia, tanpa mengumbar terus ke publik, negara sudah menyiapkan prosedur pengusutan dugaan korupsi itu.
"Kalau tidak punya data ya jangan bikin kegaduhan apalagi nuduh-nuduh. Sebagai calon presiden harusnya semua yang keluar dari mulutnya berdasarkan data dan fakta. Supaya pemimpin itu amanah," ujar dia.
Irma menjelaskan, jika Prabowo melaporkan temuannya ke penegak hukum, menurutnya pemerintahan Jokowi akan menyambut dengan baik. Sebab Irma mengklaim Jokowi tak anti-kritik.
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Zakki Amali