tirto.id - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni mengaku tak kaget saat mendengar pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang kembali mengatakan adanya kebocoran anggaran negara. Tak tanggung-tanggung, kata Prabowo, dalam setahun 25 persen anggaran negara senilai Rp500 triliun bocor.
"Pak Prabowo kan selalu begitu aja klaim-klaimnya, keluarin aja data-datanya, buka data-datanya ke publik," ujar Raja Juli kepada Tirto, Kamis (7/2/2019).
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mendukung tantangan dari Jokowi agar Prabowo melaporkan masalah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga ucapannya tak hanya sekadar asal bicara.
"Itu kan memang gaya politiknya dia, selalu membunyikan kedustaan, provokasi yang menakutkan dan bagi dia enggak perlu ada data dan fakta. Hanya retorika menakutkan, menakuti orang," jelas Raja Juli.
Raja Juli bahkan menilai ucapan Prabowo itu akan jadi pernyataan yang fiktif belaka bila ia tak berani melaporkannya ke KPK.
"Kalau dia enggak laporin KPK berarti dia bohong," tegas Raja Juli.
Prabowo sebelumnya menjelaskan ada dugaan mark up sejumlah proyek sehingga anggaran negara bocor. Perhitungan Prabowo, anggaran negara yang 'bocor' mencapai Rp500 triliun. Dia menuturkan anggaran sebesar itu bisa membangun industri besar di Tanah Air.
"Kalau anggaran kita yang sudah disepakati 200 miliar dolar, kalau kebocoran tadi 25%, artinya yang hilang... hampir Rp 500 triliun yang bocor," ujar Prabowo saat berpidato di HUT ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Hall Sport Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019).
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Agung DH