tirto.id - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali berbicara mengenai kebocoran anggaran negara saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) pada hari ini.
Prabowo menuduh telah terjadi kebocoran sebanyak 25 persen dari total anggaran pemerintah pada setiap tahun. Dia mengklaim sudah menghitung indikasi kebocoran anggaran itu.
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, kebocoran anggaran pemerintah terjadi karena ada penggelembungan dana pada sejumlah proyek pemerintah. Dengan kata lain, ia menuding terdapat kelebihan biaya proyek yang sengaja dimunculkan untuk keuntungan pribadi.
"Saya hitung dan saya sudah tulis. Rata-rata, [berdasar] taksiran saya, 25 persen dari anggaran itu bocor," kata Prabowo dalam HUT FSPMI ke-20 di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (6/2/2019).
"Bayangkan, jembatan harganya Rp100 miliar, tapi ditulis [dilaporkan] Rp150 miliar. Ini terjadi terus menerus," Prabowo menambahkan.
Dia memperkirakan, jika total dana APBN mencapai Rp2000 triliun setiap tahun, kebocoran 25 persen tersebut berarti setara dengan Rp500 triliun.
Padahal, kata Prabowo, jika kebocoran anggaran itu dapat dicegah, pemerintah dapat membangun ratusan pabrik baru. Dengan begitu, ketergantungan Indonesia terhadap impor bisa dikurangi.
"Bayangkan, dengan uang yang ini apa yang bisa kita buat. Kurang lebih kita bisa bangun minimal 200 pabrik," ujar Prabowo.
Prabowo mengungkapkan hal itu saat berbicara mengenai pentingnya memiliki lembaga negara yang bebas dari korupsi. Menurut Prabowo, keberhasilan membersihkan lembaga pemerintah dari korupsi ialah indikator penting dalam mengukur kapasitas suatu pemerintahan dalam mengelola kekayaan finansial dan sumber daya alam milik negara.
- Orasi Jokowi dan Prabowo di Televisi, Bawaslu Hentikan Pengusutan
- Prabowo: Kita Akan Lakukan Upaya Hukum & Kawal Kasus Ahmad Dhani
- Untung Rugi Gerindra dan Prabowo Pertahankan Ahmad Dhani
- FSPMI akan Undang Prabowo untuk Pidato Kebangsaan di Depan Buruh
- Sandi Sebut Kegagalan Reformasi Struktural Picu Kebocoran Ekonomi
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom