tirto.id - Pakar Media Sosial dan juga pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi mengatakan berdasarkan penemuan Drone Emprit di Twitter, nama Prabowo lebih banyak disebutkan oleh warganet dibanding Jokowi ketika keduanya bertemu di Stasiun MRT Jakarta, Sabtu (13/7/2019).
Ismail mengatakan volume mention pada hari pertemuan kemarin, Prabowo disebutkan sebanyak 332.154, sementara Jokowi 284.908 mention.
Rincian tersebut antara lain berdasarkan Online News Indonesia, Prabowo 16.546 dan Jokowi 21.427, Facebook Prabowo 6.694 dan Jokowi 6.547, Instagram Prabowo 2,679 dan Jokowi 2.976, Twitter Prabowo 305,317 dan 217,053, terakhir YouTube Prabowo 918 dan Jokowi 905.
"Artinya konsentrasi lebih banyak ke Prabowo dibandingkan Jokowi [di Twitter], " ujarnya kepada Tirto, Minggu (14/7/2019).
Biasanya menurut Ismail hanya dari kubu 02 saja yang sering me-mention Prabowo di twitter. Namun saat ini, buzzer dari kubu 01 pun juga ikut me-mention. Bahkan bukan hanya itu, mereka juga me-retweet setiap status yang menyebut nama Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Jadi saya lihat isu kemarin, benar-benar diambil kubu 01, karena ini sebagai legitimasi kemenangan buat mereka. Meskipun tujuan bertemu tersebut untuk rekonsiliasi terhadap bangsa dan persatuan. Akhirnya banyak bikin meme, video, dan lainnya yang menyebar dari buzzer 01," ucapnya.
Selain itu, pihaknga juga menghimpun top tagar tentang Prabowo di twitter saat bertemu dengan Jokowi kemarin.
Beberapa gerakan tagar yang banyak dibuat oleh warganet antara lain #03PersatuanIndonesia sebanyak 9214 twit, #Kecewa sebanyak 2450 twit, #Kamioposisi 1525 twit, #BoikotPrabowo sebanyak 1184 twit, dan masih banyak twit lainnya yang merespons pertemuan kedua tokoh besar itu.
Selanjutnya, Drone Emprit juga mencatat total sentimen terhadap pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo. Dari 243.727 orang, mayoritas para warganet memberikan sentimen yang positif terhadap pertemuan tersebut.
Berdasarkan catatannya, Sebanyak 119.400 atau 49 persen memberikan sentimen yang positif. Lalu 97.900 orang atau 36 persen memberikan sentimen yang negatif. "Kemudian 36.400 orang atau 15 persen netral," terangnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Irwan Syambudi