tirto.id - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bernazar akan membawa pentolan Front Pembela Islam (FPI) kembali ke Indonesia, jika menjadi pemenang di pemilu 2019.
"Ya saya akan bekerja keras untuk beliau [Rizieq] kembali. Insyallah kalau saya presiden, saya jemput beliau ke sana. Sekalian umrah, pulangnya bawa beliau. Begitu kan? Nazar boleh kan ya," kata Prabowo di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (4/11/2018).
Prabowo telah berulang kali menyampaikan niatnya memulangkan Rizieq. Hal itu dia disampaikan ketika menghadiri acara Hari Santri Nasional sekaligus milad Front Santri Indonesia ke-1 yang digelar FPI di Bogor, Jawa Barat, Oktober lalu.
Menurut Prabowo, dia mau bersahabat dengan Rizieq karena komitmennya dengan Pancasila. Prabowo juga menyebut komitmen Rizieq tinggi dan menjaga kebhinekaan di Indonesia.
"Tentunya sebagai muslim, sebagai guru agama, ingin menjaga marwah agama Islam tidak mengancam agama lain. Saya kira demikian, kita juga harus menampilkan upaya yang baik kepada semua orang," ujar Prabowo.
Pemulangan Rizieq ke Indonesia menjadi salah satu poin pakta integritas hasil Ijtima Ulama II yang berisi 17 butir kontrak politik. Prabowo menandatangani pakta integritas itu saat mendatangi acara Ijtima Ulama II di Grand Hotel Cempaka, Jakarta, 16 September lalu.
Prabowo juga diminta memulihkan hak-hak Rizieq sebagai Warga Negara Indonesia sekaligus merehabilitasi nama tokoh FPI tersebut. Rizieq saat ini masih bermukim di Arab Saudi. Dia keluar dari Indonesia setelah terbelit sejumlah kasus hukum, seperti dugaan penodaan lambang negara dan kasus chat yang diduga mengandung konten pornografi.
Belakangan, Polri menghentikan penyidikan kasus-kasus itu karena tidak cukup bukti. Tapi, sampai sekarang, Rizieq belum memutuskan kembali ke Indonesia.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo