Menuju konten utama
Pilpres 2019:

Prabowo: Anak Lulusan SMA Saja Sudah Merasa Negerinya Dijajah

Prabowo mengaku tersentuh dengan ucapan anak lulusan SMA itu yang telah sadar Indonesia tengah dijajah secara ekonomi.

Prabowo: Anak Lulusan SMA Saja Sudah Merasa Negerinya Dijajah
Prabowo Subianto tiba di RSPAD Gatot Soebroto untuk menjalani tes kesehatan, Jakarta, Senin (13/8/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dalam pidatonya sebagai keynote speaker acara bedah bukunya berjudul "Paradoks Indonesia" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2018) bercerita tentang pengalamannya berbincang dengan seorang anak muda pengemudi mobil golf Bandara Soekarno-Hatta.

"Selamat ya Pak. Maju Pak. Kita sudah capek di bawah. Saya tanya, gimana menurut kamu? Sekarang kita dijajah pak. Mungkin dia pendidikannya hanya SMA. Anak SMA 19-20 tahun sudah merasa negaranya dijajah," kata Prabowo.

Prabowo mengaku tersentuh dengan ucapan anak itu yang telah sadar negeri ini tengah dijajah secara ekonomi.

"Kalau ada elite orang yang di pucuk pimpinan masyarakat kalau dia tidak melihat negara kita dijajah. Menurut saya hatinya sudah beku. Tidak punya insting sama sekali," kata Prabowo.

Prabowo lantas menyebut masih ada elite yang menganggap negeri ini tidak dijajah secara ekonomi. "Ada yang bilang rakyat bahagia kok. Ekonomi kita baik kok. Kalau ditanya anak itu, iya bapak baik. Bapak duitnya cukup," kata Prabowo.

"Lalu kita lihat di TV mainstream, enggak. Ekonomi bagus. Aman terkendali. Infrastruktur dibangun. Asian Games menang. Asian Games peringkatnya naik," lanjutnya.

Prabowo lantas mengajak kepada seluruh cendekiawan, ulama, dan emak-emak untuk bahu membahu membenahi ekonomi negeri ini.

Hadir dalam acara ini sejumlah cendekiawan dan tokoh Gerindra. Di antaranya Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo dan Anggota Dewan Pembina Gerindra, Fuad Bawazier.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto