Menuju konten utama

Porter Stasiun Pasar Senen Mendulang Cuan Jelang Mudik Lebaran

Para porter atau jasa pengangkut barang penumpang di Stasiun Senen, Jakarta Pusat panen cuan ratusan ribu rupiah jelang mudik lebaran.

Porter Stasiun Pasar Senen Mendulang Cuan Jelang Mudik Lebaran
Porter Stasiun Pasar Senen. tirto.id/Hanif Reyhan ALghifari

tirto.id - Menjelang mudik lebaran tahun ini, para porter atau jasa pengangkut barang penumpang di Stasiun Senen, Jakarta Pusat panen cuan ratusan ribu rupiah. Hal ini menjadi keberkahan tersendiri bagi mereka ditengah padatnya calon penumpang yang ingin mudik.

Salah satu Porter Bernama Suroso (50) mengaku penghasilannya menjelang mudik lebaran 2023 meningkat signfikan dibanding hari biasanya. Ia memperkirakan peningkatannya mencapai 80%.

“Sekarang Alhamdulillah ramai ya para pemudik, jadi saya dari segi pendapatan juga meningkat. Biasanya kalau hari biasa saya dapat Rp50 ribu untuk sehari, lalu kalau sekarang sehari bahkan naik bisa sampai Rp150 ribu dan tertingginya saya waktu itu pernah dikasih Rp300 ribu,” tutur Suroso saat diwawancarai oleh Tirto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Suroso mengatakan, peningkatan pendapatannya bisa terus meningkat hingga puncak arus mudik nanti pada 21 April 2023.

“Kemungkinan bertambah pasti ya, soalnya hari ini saja ramai apalagi nanti pas tanggal 21 April,” ujarnya.

Meski begitu, Suroso mengaku harus tetap bekerja keras ditengah lebaran mudik tahun ini. Sebab, ia saat ini harus terus mencari keuntungan untuk keluarganya yang berada di daerah Kebumen.

“Sedih si pasti saya tidak pulang kampung tahun ini, Cuma tidak apa-apa saya yang penting cari keuntungan untuk keluarga. Untuk pulang kampung saya mungkin akan lebih telat dibanding yang lainnya,” imbuhnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu Porter di Stasiun Pasar Senen Bernama Mat Raffi (59). Ia mengaku senang para pemudik tahun ini lebih ramai dibandingkan sebelumnya.

“Untuk hari ini saya lihat sudah ramai sekali, jadi saya dengan porter lainnya turut senang dengan kepadatan para pemudik yang akan pulang kampung hari ini,” kata Mat Raffi.

Mat Raffi mengatakan, porter tidak mendapatkan gaji dari PT KAI. Pendapatan porter mengandalkan pemberian uang dari para penumpang.

Uang yang diberikan penumpang bervariasi. Raffi mengaku akan menerima berapa pun uang yang diberikan penumpang.

“Biasanya tidak nentu yang dikasih penumpang, tapi saya sebaga porter terus berusaha dan harus membantu penumpang yang kesulitan dengan barang bawaan,” jelasnya.

Soal kesulitannya sebagai porter, Matt Raffi mengungkap yaitu ada pada kondisi fisik serta penerimaan tarif yang tidak sesuai dengan apa yang ia angkut dengan seberapa banyaknya koper atau tas yang ia bawa.

“Waktu itu pernah saya bawa koper sampai dua, ditambah tas juga ada dua, dan itu saya hanya diberi tarif sebesar Rp20 ribu. Saya mau ngeluh juga Bagaimana tapi lebih baik ikhlas saja,” ungkapnya.

“Apalagi, kondisi fisik saya saat ini sudah tidak lagi muda dan mau 60 tahun. Jadi akhir-akhir ini saya lebih memilih mana barang bawaan penumpang yang lebih sedikit,” sambungnya.

Matt Raffi pun, menyebut gelombang mudik lebaran menjadi momen yang baik bagi para porter. Dirinya pun senang sebab uang yang dikumpulkan dari penumpang bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

“Alhamdulillah, walaupun pendapatan saya tidak seberapa, tetapi saya masih bisa menghidupi keluarga saya terutama anak-anak saya,” tandasnya.

Baca juga artikel terkait MUDIK 2023 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang