Menuju konten utama

Polri Sebut Tim Investigasi Blackout PLN Masih Tunggu Kajian Ahli

Mabes Polri menyatakan penyelidikan kasus mati listrik massal masih menunggu kajian tim ahli. 

Polri Sebut Tim Investigasi Blackout PLN Masih Tunggu Kajian Ahli
Foto udara suasana kompleks PT PLN (Persero) Pusat Pengatur Beban (P2B) Area Pengatur Beban (APB) Jateng-DIY di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/8/2019). TARA FOTO/Aji Styawan/aww.

tirto.id - Mabes Polri menyatakan Tim Investigasi Blackout PLN belum merampungkan penyelidikan untuk mengusut penyebab utama insiden mati listrik massal di sebagian Pulau Jawa pada 4 Agustus lalu.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan tim investigasi mesih menunggu hasil kajian ahli terhadap kasus ini.

"Saksi ahli yaitu Doktor Rizal masih harus lakukan uji ilmiah terhadap beberapa lokasi [pembangkit listrik], untuk mendalami faktor penyebab blackout," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta pada Senin (26/8/2019).

Menurut Dedi, kajian tersebut juga melibatkan tim ahli dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Institut Pertanian Bogor serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Dedi mengaku belum bisa memastikan kapan kajian ilmiah itu selesai dan bisa dipaparkan kepada publik.

"Secepatnya [diumumkan], kalau sudah ada hasil komprehensif dari tim," ujar Dedi.

Dia menambahkan, tim investigasi yang melibatkan penyidik dari Bareskrim Mabes Polri tersebut juga belum menemukan ada unsur pidana dalam insiden mati listrik massal pada 4 Agustus lalu.

"Belum mengarah ke unsur pidana, fokus utama [masih] ke penyebab blackout. Penyebab blackout tidak faktor tunggal, tapi multifaktor maka perlu waktu pedalaman yang lama," kata Dedi.

Hingga kini, kata Dedi, sudah ada lebih dari 20 orang saksi yang diminta memberikan keterangan dalam pengusutan kasus ini. Para saksi tersebut terdiri atas internal PLN dan masyarakat Ungaran, Jawa Tengah.

Untuk mengusut penyebab kasus ini, tim investigasi menyelidiki pembangkit listrik yang berada di Ungaran, Pemalang, Gandul, Suralaya, Muara Karang, juga kantor pusat PLN.

Insiden mati listrik massal selama beberapa jam pada 4 Agustus lalu terjadi di Jabodetabek serta sebagian Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kasus ini sempat membuat Presiden Joko Widodo menegur direksi PT PLN dan meminta kejadian serupa tidak terulang lagi.

Berdasar penjelasan PLN, penyebab insiden ini diduga tidak tunggal meski sebelumnya perusahaan setrum pelat merah itu menyatakan mati listrik massl terjadi setelah ada gangguan transmisi pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV di Ungaran dan Pemalang, Jawa Tengah.

Baca juga artikel terkait MATI LISTRIK atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom