tirto.id - Polri menugaskan dua satgas ke misi perdamaian dan keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka akan ditempatkan di wilayah Republik Afrika Tengah, Sudan, Republik Demokratik Kongo, Lebanon dan Mali.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Indonesia sudah dikenal dunia internasional dalam misi perdamaian. Pengiriman prajurit Bhayangkara ke negara-negara tersebut sebagai eksistensi dan prestasi.
“Bagi Polri ini kebanggaan sekaligus peluang untuk menunjukkan eksistensi di ranah internasional, maka ini kesempatan bagi kami untuk berprestasi dan melaksanakan konstitusi yaitu menjaga perdamaian dunia,” ujar dia di Mabes Polri, Kamis (14/2/2019).
Personel misi perdamaian ini terdiri dari komandan yang mengelola pelaksanaan tugas unit, pengelola administrasi, ahli keuangan, mekanik kendaraan, mekanik IT, mekanik AC, mekanik genset, juru masak, tim taktis, pengemudi kendaraan berat, dokter dan paramedis.
Polri mengirimkan 140 personel Satgas Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 1 United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic (MINUSCA), 14 anggotanya merupakan Polwan. Ini pertama kalinya FPU Indonesia ikut dalam misi tersebut.
Satgas Garuda Bhayangkara II FPU 11 United Nation and African Union Mission in Darfur (UNAMID), terdiri dari 180 personel, 15 orang diantaranya ialah Polwan. Unit ini akan menggantikan tim sebelumnya yang bertugas di daerah tersebut, tahun ini merupakan rotasi ke-11 dari FPU Indonesia.
Polri juga mengirimkan dua Individual Police Officer (IPO) ke misi MINUSCA dan United Nations Organization Stabilization Mission in the Democratic Republic of the Congo (MONUSCO).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga hadir ke acara pelepasan personel FPU, ia menyatakan peacekeeper asal Indonesia merupakan salah satu kontributor terbesar.
“Jumlah peacekeeper Indonesia termasuk yang sekarang, mencapai 3.247 orang dengan 106 di antaranya ialah perempuan,” ucap dia.
Ia menambahkan Indonesia berhasil menjadi salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB karena faktor kontribusi dalam misi perdamaian dan keamanan dunia.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Agung DH