tirto.id - Mabes Polri menyatakan Tim Investigasi Blackout PLN akan memaparkan hasil temuannya pada Jumat pekan ini, 23 Agustus 2019. Pemaparan itu mundur dari rencana semula, yakni pada Jumat pekan lalu.
"Hasil komunikasi saya dengan Kepala Tim Investigasi, kami rencanakan Jumat. Proses investigasi cukup panjang," ucap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).
Menurut Dedi, Tim Investigasi Blackout PLN melakukan penyelidikan di sejumlah lokasi. Dia antara lokasi itu adalah pembangkit listrik di Ungaran, Pemalang, Gandul, Suralaya dan Muara Karang, juga kantor pusat PLN.
"Semoga Jumat nanti ada hasil yang komprehensif," ujar dia.
Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis mengaku telah meminta Direktorat Tindak Pidana Siber untuk ikut mengusut penyebab mati listrik massal (blackout) di sebagian wilayah Pulau Jawa, pada 4 Agustus lalu.
"Teroris sudah mengarah ke siber, penipuan, narkoba bahkan mungkin blackout kemarin. Saya bilang ke beliau (Direktur Siber Bareskrim) dan jajaran, tolong diselidiki apakah ini hanya blackout biasa di Jakarta atau ada hubungannya dengan kejahatan siber," kata Idham pada 14 Agustus 2019 lalu.
Idham memerintahkan hal itu karena serangan siber juga pernah melumpuhkan jaringan listrik di sejumlah kota luar negeri, seperti Caracas, New York dan London.
PT PLN juga telah menyatakan perlu ada investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti dari mati listrik massal selama beberapa jam di Jakarta serta sebagian wilayah Jabar, Banten dan Jateng pada 4 Agustus 2019.
Berdasar dugaan sementara PLN, insiden itu dipicu oleh gangguan transmisi pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV di Ungaran dan Pemalang. Gangguan itu menyebabkan transfer listrik dari timur ke barat Pulau Jawa mengalami kegagalan dan memicu masalah pada sejumlah pembangkit.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom