tirto.id - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan tidak keberatan dengan wacana penghidupan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) TNI untuk memberantas terorisme. Menurutnya selama ini TNI sudah dilibatkan dalam penanganan teror.
"Enggak ada masalah, TNI selama ini sudah terlibat," kata Syafruddin di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (16/05/2017).
Syafruddin menyebut selama ini Polri menjadikan MoU Perbantuan TNI Kepada Polri sebagai dasar pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme. Ia pun menjelaskan dalam MoU tersebut sudah diatur soal kewenangan masing-masing korps.
"Sudah ada pembagian kewenangannya, di MoU antara TNI dan Polri, cuma teman-teman enggak tahu dan itu sudah jalan, itu bukan hal yang baru," lanjut Syafrudin.
Selama ini, terangnya, Polri selalu menjadi leading sector dalam penanganan terorisme. TNI baru turun tangan jika diminta oleh Polri.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen pol Suhardi Alius pun turut menyambut baik rencana penghidupan kembali Koopsusgab. Menurutnya itu adalah hal yang baik dalam penanganan terorisme.
"Jelas dong, kalau ada pasukan pendukung-pendukung kenapa tidak?" kata Suhardi di Kemenko PMK (16/05/2018).
Mengenai kewenangan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan DPR. Namun ia menerangkan selama ini di institusinya, Polri dan TNI bisa berjalan beriringan.
"Di BNPT ini, anggotanya dari angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, kepolisian, Kemenlu, BPKP, Kemenkumham, semua ada si situ. Saya kebetulan polisi. Deputi 1 saya dari Kopassus, direktur saya dari marinir, sekretaris saya dari AU artinya apa? Mereka sudah berperan semua," terang Suhardi.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Agung DH