Menuju konten utama
Gunung Semeru Erupsi

Polri akan Tambah Dapur Umum di Pengungsian Erupsi Gunung Semeru

Polri akan menambah dapur umum yang ditempatkan di wilayah pengungsian erupsi Gunung Semeru dan penyulingan air.

Polri akan Tambah Dapur Umum di Pengungsian Erupsi Gunung Semeru
Sejumlah warga mengungsi untuk menghindari letusan Gunung Semeru susulan di SDN Supiturang 4, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.

tirto.id - Polri akan menambah sarana dan prasarana guna penanganan bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

“(Bidang) Logistik memberikan penguatan sarana dan prasarana terkait manajemen bencana. Misalnya, dapur umum ditempatkan di wilayah pengungsian dan penyulingan air,” ujar Asisten Bidang Logistik Kapolri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Selasa (7/12/2021).

Karena Indonesia rawan bencana, ia menyatakan sarana bantuan seperti ini akan ditambah. “Ke depan sarana seperti ini diperbanyak untuk membantu kalau ada kejadian lagi,” imbuh dia.

Hari ini, pukul 8.30, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengecek alur lahar Gunung Semeru via udara.

Sementara, dalam kunjungannya kemarin, Kapolri memberitahukan beberapa langkah yang dilakukan Satgas Gabungan secara jangka pendek maupun menengah usai erupsi. Penanganan jangka pendek Satgas Gabungan bakal melanjutkan proses pencarian dan evakuasi terhadap korban yang belum ditemukan.

“Kemudian jangka menengah, kami mendapat banyak masukan dan harapan dari masyarakat karena ada jembatan putus yang menghubungkan lokasi Lumajang ke arah Malang," kata Sigit.

Menurutnya hal ini penting dan perlu dilakukan langkah cepat untuk membuat jalur alternatif transportasi yang baru agar distribusi bantuan dan perawatan korban bisa optimal.

Dia juga menginstruksikan Satgas untuk merelokasi penduduk sekitar lokasi erupsi agar tak ada lagi korban jiwa jika terjadi letusan susulan. Gunung Semeru erupsi, Sabtu (4/12). Awan panas guguran mengakibatkan jatuhnya korban jiwa warga yang berada di sekitar lereng. Berdasar data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB per 6 Desember, Selasa (6/12), jumlah personel gabungan mencapai 985 orang.

Para personel mengupayakan penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak.

Selain personel, sejumlah peralatan diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang, antara lain BNPB menyiagakan 3 unit helikopter dan Palang Merah Indonesia mendorong 2 unit hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik.

Berdasarkan data per kemarin, pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat sementara yakni 56 orang luka-luka, 22 orang hilang, dan 22 orang meninggal. Sedangkan jumlah populasi terdampak mencapai 5.205 jiwa dan mengakibatkan 2.004 warga mengungsi.

Baca juga artikel terkait GUNUNG SEMERU atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz