Menuju konten utama

Politikus PDIP Doakan Prabowo Menjadi Capres di Pilpres 2019

Elektabilitas Prabowo sebesar 29,8 persen jika berhadapan dengan Jokowi.

Politikus PDIP Doakan Prabowo Menjadi Capres di Pilpres 2019
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait mendoakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden di pemilu 2019. Doa itu ia ungkap usai mendengar hasil survei nasional yang dilakukan Cyrus Network, Kamis (19/4/2018).

"Jangan sampai satu calon [presiden dan wakil presiden di pemilu]. Saya doakan Pak Prabowo maju. Tidak bagus juga demokrasi kalau satu pasang, tidak ada pilihan dan kita tidak mau pemerintah otoriter," ujar Maruarar di kawasan Menteng, Jakarta.

Dalam survei yang dilakukan 27 Maret - 3 April 2018, diketahui bahwa elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih tertinggi dibanding tokoh-tokoh lain.

Jokowi mendapat 58,5 persen dukungan dari 1.230 responden survei Cyrus saat pertanyaan terbuka diajukan. Ada 21,8 persen yang memilih Prabowo sebagai Presiden jika pemilu dilaksanakan saat survei berjalan.

Jika Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo pada pemilu mendatang, Presiden ketujuh itu didukung 64 persen responden. Elektabilitas Prabowo sebesar 29,8 persen jika berhadapan dengan Jokowi.

Menurut Maruarar, posisi Jokowi saat ini berbeda dengan keadaan saat ia hendak menjadi kandidat di pemilu 2014. Politikus dari Medan itu menyebut Jokowi memiliki posisi kuat baik di mata elite maupun rakyat.

"[Posisi Jokowi] jauh lebih kuat 2019, dukungan partainya jauh sekali. Hubungan baik dengan tokoh agama, ormas, kepemudaan, beda sekali. Menghadapi Jokowi 2019 beda sekali [dibanding 2014]," kata Maruarar.

Eks anggota tim sukses Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) itu pun meminta para elite politik sadar daya tawar yang dimiliki Presiden ketujuh itu saat ini. Menurutnya, Jokowi tak bisa disebut berada dalam posisi lemah, karena fakta tidak berkata demikian.

"Agak repot jika di tataran elite ada yang punya kekuasaan pas-pasan tapi ngomongnya kenceng banget. Dia enggak ngerti posisi, manner, itu namanya etika politik [...] Jokowi posisinya kuat dan tetap santun," katanya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto