Menuju konten utama

Polisi Periksa 12 Saksi Kasus Penembakan Demonstran Parigi Moutong

Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong itu tewas akibat tembakan peluru tajam aparat kepolisian.

Polisi Periksa 12 Saksi Kasus Penembakan Demonstran Parigi Moutong
Suasana unjuk rasa penolakan tambang di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (12/2/2022) malam. ANTARA/HO/Novita.

tirto.id - Polda Sulawesi Tengah memeriksa 12 saksi dalam kasus penembakan terhadap Erfaldi (21) di Parigi Moutong. Pemuda asal Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong itu tewas akibat tembakan peluru tajam aparat kepolisian.

"Sampai saat ini masih dalam proses penyidikan, pemeriksaan saksi 12 orang," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto ketika dihubungi reporter Tirto, Kamis (24/2/2022).

Didik mengatakan belasan saksi yang diperiksa tersebut merupakan masyarakat yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).

"Untuk personel Polri [yang diperiksa Propam] masih 17 orang," kata dia.

Didik menambahkan penyidik masih menunggu hasil uji balistik oleh tim Laboratorium Forensik untuk pembuktian ilmiah.

Berdasarkan keterangan Erfina, kakak Erfaldi, ia pamit pergi dari rumah sekira pukul 21:00 WITA. Erfaldi pergi menggunakan sepeda motor bersama temannya untuk menonton demonstrasi. Beberapa tetangganya juga turut pergi menonton.

Jarak rumahnya ke lokasi demonstrasi cukup dekat, sekira 15 menit. Mereka tak menyangka bila demonstrasi akan berakhir dengan bentrokan. Sebab seperti yang sudah-sudah, demonstrasi selalu berakhir dengan tertib.

Erfaldi, menurut Erfina, tidak aktif secara politik. Sehari-hari dia bekerja di sebuah bengkel milik pamannya. Aldi, panggilan akrabnya, lebih sering menghabiskan waktu di rumah.

Menurut Erfina, Aldi juga tak pernah terlibat demonstrasi atau aktivisme. Ia bahkan tak paham soal konflik tambang emas. Pendeknya, hari itu adalah demonstrasi pertama yang pernah didatangi sepanjang hidup Erfaldi.

Erfina terakhir kali menghubungi adiknya sekira pukul 23:30 WITA untuk menyuruhnya pulang.

Erfaldi sempat mengirimkan video demonstrasi kepada Erfina. "Iya tunggu. Selesai ini," balas Aldi seperti ditirukan Erfina.

Sekira pukul 00:00 WITA, keluarganya tersentak kaget ketika mendapat kabar bahwa Erfaldi tertembak dan telah dibawa ke Puskesmas. "Begitu mendengar kabar kami langsung menuju ke sana," kata Erfina kepada Tirto. "Sampai di sana sudah banyak yang melihat [jenazah Erfaldi]."

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN DEMONSTRAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan