Menuju konten utama

Polisi Dalami Dugaan Perkelahian Anak hingga Koma di Tebet

Kepolisian memastikan perkelahian antar-murid Madrasah Asyafiah 01 di Tebet, Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (10/10/2024) bukan aksi bullying.

Polisi Dalami Dugaan Perkelahian Anak hingga Koma di Tebet
Ilustrasi Penganiayaan. foto/IStockphoto. foto/IStockphoto

tirto.id - Polisi menelusuri dugaan aksi perkelahian antar-siswa Madrasah Asyafiah 01 di Tebet, Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (10/10/2024) pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB. Perkelahian itu dilakukan oleh dua orang siswa berinisial AAP dan MAA.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, menjelaskan, kepolisian telah menindaklanjuti aksi perkelahian kedua siswa tersebut dengan mendatangi sekolah. Kasus ini pun ditangani kepolisian karena perkelahian kedua siswa menyebabkan AAP selaku korban dirawat dalam kondisi koma di ICU.

"Hingga saat ini tadi tim dari PPA sudah ke lokasi, ke sekolah mengecek dengan kasat reskrim dan sudah ada lima orang saksi yang kita periksa dan kasus ini masih terus berjalan proses penyelidikannya ya, karena pelakunya anak, mereka berkelahi," ujar Idnal kepada wartawan, Kamis (10/10/2024).

Saat ini, ujar Idnal, penyidik sudah memeriksa pelajar lain dan penjaga sekolah yang mengetahui kejadian tersebut.

"Jadi bukan bullying, berkelahi mereka satu lawan satu. Terduga pelaku ada satu orang (MAA)," ungkap dia.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menambahkan, korban AAP langsung dilarikan ke rumah sakit usai peristiwa perkelahian tersebut. Saat di rumah sakit, keluarga korban dan keluarga terduga pelaku sempat berselisih paham.

"Pihak keluarga AAP meminta membuat surat pernyataan agar selaku orangtua akan menjamin anaknya tidak akan kemana-mana selama dalam proses hukum. Karena salah satu keluarga sudah melapor ke Polres Jaksel yang disaksikan pihak sekolah Asyafiah," tutur Nurma.

Baca juga artikel terkait PENGANIAYAAN atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Hukum
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher