Menuju konten utama

Polisi Cari Tahu Motif Kivlan Diduga Rencanakan Pembunuhan Tokoh

Kivlan diduga memerintah tersangka HK alias Iwan untuk mencari eksekutor pembunuh empat tokoh nasional Indonesia dan seorang direktur lembaga survei.

Polisi Cari Tahu Motif Kivlan Diduga Rencanakan Pembunuhan Tokoh
Tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen (tengah) dikawal polisi usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/5/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.

tirto.id - Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan polisi masih mendalami motif Mayjen (purn) Kivlan Zen yang diduga merencanakan pembunuhan empat tokoh nasional.

"Terkait motifnya masih kami dalami," ujar Asep di Mabes Polri, Rabu (12/6/2019).

Dalam kasus ini, kata Asep, penyidik telah menetapkan delapan tersangka. Polisi, lanjut dia, masih mengkategorikan peran pelaku seperti inisiator, penyedia dana, pencari senjata api, perencana aksi pembunuhan dan calon eksekutor.

“Jadi ada lima komponen kejahatan tersebut, tapi pada proses penyidikan ini lebih dikonsentrasikan tentang kepemilikan senjata api secara ilegal,” jelas Asep.

Kivlan diduga menjadi orang yang memberi perintah kepada tersangka HK alias Iwan untuk mencari eksekutor pembunuh empat tokoh nasional Indonesia dan seorang direktur lembaga survei.

Kepolisian merilis video yang ditayangkan saat jumpa pers di Kemenkopolhukam, Selasa (11/6/2019). Dalam rekaman video tersebut, tiga tersangka ancaman dugaan pembunuhan tersebut mengaku diperintah Kivlan.

Iwan alias HK mengatakan, dia ditangkap karena ujaran kebencian dan juga kepemilikan senjata api ilegal. Dia mengaku penangkapan itu karena hubungannya dengan Kivlan. "Ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yang saya hormati dan saya banggakan Mayor Jenderal Kivlan Zen," tegas Iwan dalam videonya.

Dalam pengakuannya, Iwan mendapat panggilan telepon saat bersama TJ atau kerap disapa Udin pada Maret 2019. Mereka pun sepakat bertemu di kawasan Kelapa Gading. Dalam pertemuan itulah, Iwan mengaku diperintah Kivlan untuk membeli senjata.

"Dalam pertemuan tersebut saya diberi uang Rp150 juta untuk pembelian alat, senjata, yaitu senjata laras pendek dua pucuk dan laras panjang dua pucuk," tegas Iwan. Ia menyatakan dirinya juga pernah ditagih Kivlan karena belum juga mendapatkan senjata.

Namun, Iwan berhasil memperoleh senjata seharga Rp50 juta dan memberikannya pada TJ dan AZ, Iwan dianggap sebagai koordinator rencana pembunuhan ini.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto