tirto.id - Polisi menutup Jalan Medan Merdeka Barat dengan kawat berduri, sehingga massa Aksi Bela Tauhid Jilid II tidak bisa menuju Istana Negara yang menjadi tujuan mereka.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, jalan ditutup karena perwakilan demonstran tidak akan diterima di Istana Negara, melainkan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Menkopolhukam Wiranto, sejumlah petinggi pejabat Polri dan pihak Istana rencananya akan ikut hadir dalam pertemuan dengan perwakilan massa Aksi Bela Tauhid tersebut.
"Nanti soalnya kami berharap pertemuannya di Kemenko Polhukam jadi dari perwakilan Istana yang akan bergabung dengan polhukam akan diterima oleh Menkopolhukam dan kemudian dari Polri," kata Roma di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Roma mengatakan, kepolisian juga sudah melakukan rekayasa lalu lintas jelang aksi ini. Selain Medan Merdeka Barat, polisi juga menutup Jalan Medan Merdeka Utara.
Polisi melakukan pengalihan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Medan merdeka Timur, Thamrin, Sudirman dan Juanda. Selain itu, polisi juga akan mengalihkan jalan di Tugu Tani apabila massa lewat jalur Medan Merdeka Selatan.
Hingga saat ini, massa sudah tiba di Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka sempat berusaha menembus barikade di Jalan Medan merdeka barat, namun digagalkan sehingga mereka hanya berorasi di lokasi tersebut.
Berdasarkan pengamatan reporter Tirto, polisi tampak bersiaga mengamankan jalannya aksi. Aparat menyiapkan alat anti huru hara. Sejumlah personel bersorban pun disiagakan untuk mengamankan aksi.
Pada pukul 14.33 WIB, sejumlah perwakilan aksi melakukan registrasi di tenda kepolisian. Dalam pantauan, terlihat advokat Eggy Sudjana, Ketua PA 212 Slamet Maarif dan beberapa tokoh ormas lain.
Direncanakan ada 9 perwakilan yang akan menemui Menkopolhukam yakni Ketua PA 212 Slamet Ma'arif, Hanif, Ustaz Asep Syarifudin, Nurdiyati, KH Nasir Zein, Ustaz Awit Masyuri, Abah Raud, Eggy Sudjana, dan Ustaz Maman.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra