Menuju konten utama

Polisi akan Rekonstruksi Ulang Terkait 7 Jenazah di Kali Bekasi

Ada informasi baru dari komunitas pemantau aliran sungai bahwa di lokasi mereka melompat ada cekungan.

Polisi akan Rekonstruksi Ulang Terkait 7 Jenazah di Kali Bekasi
Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Pol Hery Wijatmoko (kedua kiri) dan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh (kedua kanan) memberikan keterangan terkait identifikasi tujuh jenazah korban tenggelam di Kali Bekasi, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin (23/9/2024). Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri menyatakan masih melakukan identifikasi terhadap ketujuh jenazah korban tenggelam melalui pencocokan sidik jari, gigi, DNA, serta pengenalan properti yang melekat pada korban. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Penyidik Polres Metro Bekasi Kota menyatakan akan mengadakan rekonstruksi ulang di tempat melompatnya tujuh anak hingga meninggal dunia mengapung di kali Bekasi. Rekonstruksi ulang itu dilakukan guna mengetahui dugaan adanya cekungan di lokasi mereka melompat.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, menyebut bahwa keterangan awal adanya cekungan di dasar sungai muncul dari komunitas pemantau aliran sungai Jatiasih. Mereka menyebut bahwa di lokasi tempat tujuh anak itu melompat adalah pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

"Kami mungkin akan melakukan rekonstruksi ulang, tapi setelah selesai semua hasil pemeriksaan penyelidikan dari penemuan tujuh jenazah itu," ucap Audy saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (27/9/2024).

Audy menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap 22 anak dan remaja yang berhasil ditangkap dari bedeng dekat Kali Bekasi. Mereka masih didalami terkait kronologi hingga tujuh anak melompat ke kali.

Selanjutnya, kata Audy, penyidik juga akan melakukan pemeriksaan kepada orang tua tujuh anak yang meninggal dunia di Kali Bekasi tersebut. Namun, waktunya masih belum dipastikan.

"Ini tentu saja sekarang masih dalam keadaan berduka. Kami mengedepankan faktor kemanusiaan, jadi saat ini fokus ke 22 saksi dulu," ujar Audy melalui sambungan telepon.

Sebelumnya, tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Polri Kramatjati, Jakarta Timur, telah berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah tersebut. Mereka adalah Muhammad Rizki (19), Ahmad Davi (16), Muhammad Farhan (20), Rizki Ramadan (15), Ridho Darmawan (15), Rezky Dwi Cahyo (16), dan Vino Satriani (15).

Sementara itu, berdasarkan supervisi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) terhadap Polres Metro Bekasi Kota, ketujuh remaja yang tewas tersebut diduga termasuk dalam kurang lebih 60 orang yang dibubarkan di sebuah bedeng dekat Kali Bekasi. Mereka diduga hendak melakukan aksi tawuran yang diketahui oleh pihak kepolisian saat melakukan patroli siber.

Penyidik mengetahuinya dari sebuah live instagram yang menunjukkan ajakan untuk melakukan tawuran. Tim Patroli Presisi Polrestro Bekasi lantas membubarkan kumpulan tersebut.

Dari sektar 60 orang itu, 22 orang berhasil ditangkap. Sisanya ada yang melarikan diri ke kebun dan menceburkan diri ke Kali. Tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi diduga termasuk di antara mereka yang menceburkan diri ke kali.

Baca juga artikel terkait PENEMUAN MAYAT atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Hukum
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fadrik Aziz Firdausi