Menuju konten utama

Polda Metro Bantah Terbitkan DPO Pelaku Persekusi Anggota Banser

Polda Metro Jaya membantah telah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) pelaku persekusi anggota Banser Nahdlatul Ulama di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Polda Metro Bantah Terbitkan DPO Pelaku Persekusi Anggota Banser
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. tirto.id/Riyan Setiawan.

tirto.id - Beredar informasi Polda Metro Jaya menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) pelaku persekusi anggota Banser Nahdlatul Ulama di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus membantah hal tersebut. "Itu masih diselidiki. Penyidik masih mengumpulkan bukti dan saksi, belum ada yang jadi tersangka," ucap dia ketika dihubungi Tirto, Rabu (11/12/2019).

Video dugaan persekusi itu diunggah dalam akun Twitter @nahdlatululama. Keterangan video berdurasi 1 menit 2 detik itu ialah "Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pondok Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser Kota Depok yang membanggakan, tidak emosional & menjawab dengan akhlak terpuji. Sementara yangg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian."

Dalam video, pelaku minta korban menunjukkan kartu identitas dan menyuruh korban mengucapkan takbir. Korban juga dicaci maki oleh pelaku.

Bantahan polisi juga diunggah dalam akun Instagram @humas.pmj yang menyatakan hoaks.

Sementara itu, PWNU DKI Jakarta memuji upaya korban dugaan persekusi menahan diri dan tidak membalas terduga pelaku.

“Salut ane sama Banser ini. Walau keliatan kesel, dia tetap sabar. Dia tetap bantah kedunguan preman satu ini. Rusak banget otaknya itu preman. Dari mana dia dapatkan ajaran bahwa orang Islam harus takbir di jalanan? Kalo gak takbir maka jadi kafir?” kata Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Muhammad Taufik Damas, dikutip dari nu.or.id.

Baca juga artikel terkait DPO atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri