tirto.id - Sebuah poster berisikan Deklarasi Ganti Presiden 2019 tersebar di sejumlah grup percakapan di aplikasi WhatsApp. Poster itu berisi ajakan untuk menghadiri deklarasi yang akan digelar pada Sabtu 11 Agustus 2018 di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
Dalam poster itu disebutkan deklarasi ini akan disertai dua kali longmars dan dimulai pukul 08.30 WIB. Rute pertama berangkat dari Gedung Sate-Bandung Indah Plaza sepanjang 1,2 kilometer dan dilanjut dengan rute kedua dari Bandung Indah Plaza menuju Gedung Merdeka sepanjang 1,6 kilometer.
Soal keberadaan poster dan rencana deklarasi ini, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku tak tahu soal kegiatan tersebut. Ia mengatakan polisi belum mendapat laporan atau pengajuan izin dari penyelenggara acara tersebut.
“[Saya] Belum mendapat pemberitahuannya,” kata Trunoyudo singkat kepada Tirto, Kamis (2/8/2018).
Gerakan 2019 Ganti Presiden merupakan gerakan yang diinisiasi politikus PKS Mardani Ali Sera. Dalam wawancara dengan Tirto, April lalu, Mardani menjelaskan ide tersebut muncul setelah ia menghadiri acara 'Indonesia Lawyers Club' di tvOne, sebuah acara temu wicara yang dipandu Karni Ilyas, yang lebih banyak berisi sensasi ketimbang substansi tapi jadi tontonan warung kopi.
“Setelah melihat banyak pihak dari kubu pemerintah memuji-muji Pak Jokowi, saya katakan. 'Pak Jokowi bisa dikalahkan.' Landasannya, elektabilitas dan kinerja yang jauh dari memuaskan. Esoknya #2019GantiPresiden dibuat dan menyebar,” kata Mardani.
Esensi gerakan ini, kata Mardani, lebih pada sebagai "wake up call" bagi umat Islam di Indonesia. Ia memperingatkan bahwa Pemilu 2019 "sudah di depan mata dan saatnya mencari pemimpin yang lebih baik untuk Indonesia."
“Dan adagium 'almost everything rise and fall on leadership' selalu berlaku. Hampir segalanya naik dan turun karena kepemimpinan. Apakah Indonesia akan jadi negara yang bersinar/terbit? Atau menjadi negara gagal/tenggelam? Ini tergantung siapa presidennya pada 2019,” tulis Mardani lewat pesan singkat.
#2019GantiPresiden mulanya merupakan hashtag yang dimunculkan di lini masa twitter. Belakangan, ide ini dibawa ke dunia riil oleh Mardani, Neno Warisman, dan Eggi Sudjana. Kemunculan pertama kali gerakan ini cukup menyita perhatian publik lantaran sempat diwarnai insiden persekusi seorang pendukung Jokowi di arena Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada Minggu, 29 April 2018.
Penulis: Mufti Sholih
Editor: Yantina Debora