Menuju konten utama

Pola Asuh Orang Tua dan Cara Kembangkan Kepribadian & Karakter Anak

Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kepribadian anak?
 

Pola Asuh Orang Tua dan Cara Kembangkan Kepribadian & Karakter Anak
Ilustrasi tinggal dengan orangtua. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Pola asuh anak yang tepat akan membentuk kepribadian termasuk perilaku dan kecerdasan. Menurut psikolog Dr Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah nature dan nurture.

Faktor nature merupakan dari lahir dan sulit untuk diubah, sementara faktor nurture merupakan faktor pengasuhan seperti nutrisi, stimulasi, pola asuh, dan lainnya.

Namun, perlu diperhatikan sikap orang tua serta lingkungan sangat mempengaruhi anak. Seperti dilansir dari laman The British Psycologycal Society, hampir setengah kepribadian anak memang dipengaruhi gen dari orang tua namun emosional anak dipengaruhi oleh pola asuh dan kehangatan di dalam keluarga.

Dilansir dari laman Parenting Firstcry, ada banyak sisi kepribadian seorang anak dimulai dengan kepercayaan diri, keberanian, dan harga diri mereka sendiri bagaimana mereka memperlakukan dan menghormati orang lain. usia 3-6 tahun orang merupakan masa perkembangan kepribadian yang paling pesat.

Inilah waktunya orang tau menanamkan nilai dan contoh perilaku untuk menjadikannya pribadi yang positif. Perilaku orang tua adalah faktor terbesar dalam perkembangan kepribadian anak.

Mengembangkan kepribadian anak

Jangan memberi label kepada anak

Kata-kata yang diucapkan orang tua akan selalu membekas pada anak, termasuk label yang diberikan. Ketika anak-anak berperilaku salah sebaiknya orang tua tidak memberinya label negatif, karena anak akan cenderung berpikir dirinya memang seperti yang orang tuanya katakan. Melabelinya juga akan membuatnya menutup diri untuk mengoreksi kesalahannya.

Jadilah pendengar yang baik

Anak-anak selalu membutuhkan perhatian. Usia balita cenderung mengekspresikan diri dengan banyak berbicara karena keterampilan bahasa yang semakin berkembang. Sebaiknya orang tua selalu menndengarkan dengan sabar, hal ini akan membuatnya semakin percaya diri dan mandiri. Menjadi pendengar yang baik juga akan membuatnya berpikir bahwa orang tua memberikan prioritas lebih

Bersikap lembut dengan kekurangannya

Banyak orang tua berharap anak-anak mereka unggul dalam segala hal yang mereka lakukan. Mungkin orang tua akan kecewa ketika anak melakukannya tidak sesuai harapan dan menuduhnya tidak kompeten. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kemampuan unik, sebagai orang tua sebaiknya memberi motivasi dan memberikan bantuan untuk memperbaiki kekurangannya tanpa mengurangi rasa percaya dirinya.

Tidak membanding-bandingkan

Membandingkan anak dengan teman-teman dan kerabatnya dapat merusak kepribadian anak. Selain itu anak akan berpikir bahwa dirinya tidak baik, mereka juga akan bingung tentang identitas diri. Akibatnya anak akan meniru orang lain. Menghargai individualitas anak adalah langkah terpenting membangun kepercayaan diri anak dan menjadikan mereka menjadi terbaik versi diri sendiri.

Memberi contoh dengan berperilaku baik

Anak-anak cenderung belajar dengan apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Memberikan contoh dengan tindakan adalah cara yang paling tepat. Mereka akan jauh lebih mengingat karena akan membekas pada diri mereka.

Biarkan anak bermain

Membiarkan anak bermain akan melatih semangat, berbagi, dan mengerti nilai-nilai kehidupan. Bermain di lapangan akan melatih kepribadian dan mental yang kuat pada anak. Sebaiknya orang tua tidak terlalu membatasi anak-anak untuk bermain di luar rumah, keaktifan akan membuat mereka lebih ceria dan mengurangi tekanan karena tugas-tugas di sekolahnya.

Batasi penggunaan gadget

Penelitian telah menunjukkan terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gadget mempengaruhi perkembangan intelektual dan sosial anak. Bermain game akan membuat anak kecanduan dan melupakan interaksi sosial. Ajak anak bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sosial untuk mengalihkan gadget dan memberikan pengalaman nyata. Ajari mereka untuk menghargai lingkungan dan orang-orang di sekitar.

Buat aturan

Menjelaskan aturan dan tanggung jawab penting bagi orang tua kepada anak. Hal ini akan memberikan anak pemahaman tentang apa yang dilakukannya. Mungkin akan butuh waktu bagi anak menyesuaikan antara aturan dan perilaku, namun hal ini akan menjadi kebiasaan baik bagi anak.

Memberi anak kebebasan

Seringkali orang tua selalu terlibat dengan apa yang dilakukan anak hingga lupa anak memiliki kebebasan untuk mengembangkan dirinya. Sebaiknya tetap memberikan kebebasan mereka agar mandiri. Penting memberikannya tanggung jawab dan meningkatkan keterampilannya.

Latih pola asuh yang lembut

Berhenti meneriaki anak ketika mereka melakukan kesalahan karena hal ini akan memperburuk kondisi. Menjelaskan dengan berbicara dengan tenang dan memberinya pemahaman atas konsekuensi yang dilakukan justru akan mudah diterima anak. Ketika orang tua meneriaki kesalahan anak kemungkinan anak hanya takut tanpa memahami konsekuensinya.

Baca juga artikel terkait PARENTING atau tulisan lainnya dari Meigitaria Sanita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Meigitaria Sanita
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Yulaika Ramadhani