tirto.id - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mencoba mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Zulhas beralasan ajakannya ini agar ada lebih dari dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Belajar dari kondisi Pilpres 2014 dan 2019, Zulhas menganggap atmosfer politik di Indonesia terlalu pengap karena kandidatnya hanya dua pasang.
"Atmosfer kita itu pengap, negatif, dan tidak produktif. Mungkin akibat Pilpres kemarin hanya dua pasang. Karena Pilpres hanya dua pasang, para pendukung mati-matian mendukung kandidatnya. Oleh karena itu kami mencoba membuat koalisi, maksudnya mudah-mudahan PKS bisa bersama-sama," kata Zulhas dalam keterangan pers, Senin (30/5/2022).
Ajakan Zulhas ini disampaikan saat menghadiri acara Puncak Milad ke-30 PKS di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu 29 Mei 2022 kemarin.
Zulhas berharap kehadiran KIB dapat melahirkan pasangan calon lebih dari dua pasang, sehingga membuat iklim politik menjadi lebih sehat.
Wakil Ketua MPR ini mengklaim saat ini PAN maupun KIB yang digawangi bersama PPP dan Golkar, memiliki kesamaan persepsi dengan PKS terutama mengenai visi misi bersama dalam membangun negara.
"Negara yang besar kalau kata presiden PKS hanya bisa maju menjadi negara yang besar jika kita kolaborasi bersama-sama," katanya.
Menanggapi adanya ajakan dari PAN, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai tawaran tersebut menarik. Namun, menurut Mardani belum ada keputusan dari DPP maupun dari Majelis Syuro PKS.
"Tawaran KIB menarik. Tapi saat ini PKS akan jalan dengan proposal pemenangan Pemilu sendiri. Majelis Syuro akan memutuskan yang terbaik, Insya Allah," jelas Mardani kepada Tirto, Senin (30/5/2022).
Mardani merenangkan apabila ingin mengajak PKS bergabung, syaratnya harus menyatukan kekuatan di Pemilu 2024 yaitu memerangi korupsi.
"Syarat kami satu bersama memerangi korupsi untuk bangun Indonesia yang adil dan sejahtera," pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto