tirto.id - PT Pertamina harus melaksanakan audit komprehensif fasilitas kilang maupun terminal BBM agar kejadian terbakarnya area Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara tidak terjadi lagi. Audit harus dilakukan terutama dalam memetakan kondisi fasilitas yang berisiko tinggi, sedang, dan rendah.
Audit komprehensif ini menurut Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto harus dilakukan sebagai upaya evaluasi jangka menengah dan panjang yang harus dilakukan Pertamina dan pemerintah.
Mulyanto mengatakan Pertamina perlu menyusun program aksi perawatan atau pemeliharaan yang konsisten. Oleh karena itu, lanjut dia, alokasi anggaran perawatan, SDM, dan penguatan kinerja tim atau komite manajemen risiko menjadi penting.
Sementara itu, untuk jangka pendek, Mulyanto meminta Pertamina dan pemerintah fokus menangani korban-korban terdampak ledakan pipa di Depo Pertamina Plumpang. Api ledakan pipa diketahui menyambar ke area permukiman warga yang lokasinya tak jauh dari Depo Pertamina Plumpang.
"Khususnya menangani, korban luka, meninggal, keluarga korban yamg meninggal dan perbaikan rumah-rumah yang terbakar," kata Mulyanto saat dihubungi Tirto, Senin (6/2/2023).
Selain itu, kata dia, secara internal tugas dan fungsi Depo Plumpang, dalam jangka pendek perlu bagi Pertamina untuk menjaga agar distribusi bahan bakar minyak (BBM) se-Jabodetabek tetap berjalan normal dengan mengambil sumber BBM dari terminal terdekat.
"Melaksanakan perbaikan fasilitas yang terdampak dan meneliti penyebab determinan kebakaran dan ledakan pada pipa," ucap Mulyanto.
Mulyanto memastikan dalam waktu dekat DPR bakal memanggil pihak-pihak yang terkait kasus kebakaran, termasuk Direksi Pertamina.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui dengan akurat penyebab kebakaran. Pemanggilan Direksi Pertamina guna meminta laporan kejadian tersebut secara komprehensif dan mengetahui langkah strategis ke depan yang dilakukan Pertamina.
"[Pemanggilan, red) serta pihak yang bertanggung jawab langsung dan tidak langsung," kata Mulyanto.
Di sisi lain, Mulyanto mengatakan Komisi VII DPR RI bakal meninjau lokasi kebakaran pada Selasa (7/2/2023).
"Selasa akan meninjau lokasi," kata Mulyanto.
Ia juga meminta Pertamina melakukan audit investigatif guna mengetahui secara pasti penyebab kebakaran.
"Dalam rangka meneliti penyebab determinan atau penyebab utama kebakaran dan ledakan pipa," pungkas Mulyanto.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto