tirto.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah Golkar telah berkomunikasi terkait pencalonan Daniel Mutaqien sebagai pendamping Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk Pilgub Jabar 2018.
"Belum ada," kata Wasekjen PKB Daniel Johan saat dihubungi Tirto, (10/11/2017).
Daniel justru mendorong di antara partai pengusung Ridwan Kamil agar melakukan musyawarah untuk menentukan pendampingnya dalam Pilgub Jabar 2018.
"Kalau bisa dalam waktu dekat," kata Daniel.
Meski begitu, Daniel menyatakan PKB belum dapat mengambil sikap apabila hasil musyawarah tetap menentukan Daniel Mutaqien sebagai pendamping Ridwan Kamil.
"Ya kita lihat saja hasilnya nanti," jelas Daniel.
Namun, selain musyawarah Daniel meminta agar pendamping Ridwan Kamil dilihat juga dari figur dan elektabilitasnya. Mengingat, menurutnya, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda yang juga diusung PKB untuk mendampingi Emil -sapaan Ridwan Kamil- punya elektabilitas tinggi.
"Kalau bisa elektabilitas dan figur diperhatikan. Syaiful Huda itu bisa melengkapi suara RK [Ridwan Kamil] di akar rumput," paparnya.
Pada Kamis (9/11/2017) kemarin, Golkar mendeklarasikan dukungan kepada RK-Daniel Mutaqien sebagai Cagub dan Cawagub Jabar 2018, di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Sekjen Golkar Idrus Marham menyatakan penunjukan Daniel Mutaqien telah melalui proses dengan partai pengusung Emil lainnya.
Pada Maret 2017 setelah Nasdem mendeklarasikan dukungan kepada Emil, kata Idrus, Golkar langsung berkomunikasi dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Begitu juga dengan PPP dan PKB setelah keduanya mendeklarasikan dukungan pada Emil Oktober lalu.
"Oleh karena itu empat partai ini sudah punya prinsip yang sama bahwa Jabar adalah provinsi besar yang harus dipimpin bersama," kata Idrus di DPP Golkar.
Sementara itu, Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzili menilai sosok Daniel Mutaqien sebagai pasangan yang pas untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018.
"Kang Emil ini elektabilitasnya tinggi. Hanya saja di Pantura elektabilitas beliau kecil. Daniel bisa melengkapi itu," jelas Ace Hasan kepada Tirto, Senin (6/11/2017).
Menurut Ace, sebagai kader muda Golkar, Daniel bisa merepresentasikan suara generasi milenial Jabar untuk meraup suara mereka.
"Suara generasi milenial ini kan besar sekarang," katanya melanjutkan.
Berhubung jumlah kursi Golkar di Jabar cukup banyak, maka Ace berpendapat, tidak ada alasan untuk tidak memasangkan Emil dan Daniel.
"Saya kira modal 17 kursi modal yang paling signifikan dibanding parpol lain. Mempertimbangkan aspek itu menjadi sangat penting," papar Ace.
Alasan yang terakhir ini tidak diterima oleh PPP dan PKB sebagai sesama parpol koalisi yang juga mengusulkan kadernya sebagai pendamping Emil.
Namun, Ridwan Kamil sendiri sebelumnya mengaku telah dihubungi Ketua Harian DPP Golkar, Nurdin Halid terkait pemberian dukungan pada Pilgub Jabar 2018. Nurdin juga mengajukan Daniel Mutaqien sebagai bakal cawagub untuk Emil.
“Saya sudah ditelepon [Nurdin Halid] betul, menyerahkan dukungan,” kata Ridwan Kamil di Bandung, seperti dikutip Antara, Kamis (26/10/2017).
Meski demikian, pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 ini akan menunggu hingga surat keputusan resmi pengusungan dirinya dari DPP Partai Golkar terbit.
“Tapi saya belum melihat suratnya. Sehingga saya tidak bisa mengonfirmasi bahwa itu sudah resmi sebelum saya lihat suratnya. Prosedurnya masih lama, harus ke bawah dulu,” kata Emil.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yuliana Ratnasari