tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan dasar hukum bagi pencairan pinjaman ke sejumlah BUMN dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan terealisasi bertahap mulai pekan ketiga November 2020. Pinjaman ini umumnya ditujukan untuk membantu struktur modal BUMN yang terpukul karena COVID-19.
Lebih jelasnya pada pekan ketiga November 2020, pinjaman akan cair bagi PT Kereta Api Indonesia dan Perumnas. Selain mereka berdua, PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) juga akan cair pada waktu yang sama.
“Beberapa PP penanaman modal pemerintah di beberapa BUMN hampir selesai. Diharapkan segera terealisasi,” ucap Sri Mulyani dalam rapat virtual bersama Komite IV DPD RI, Senin (9/11/2020).
Di samping itu, Sri Mulyani memperkirakan realisasi PMN yang disediakan bagi sejumlah BUMN akan terus bertambah. Ia bilang realisasi sudah mulai terasa mulai pekan pertama November 2020 dan nanti akan terus berlanjut sampai pekan kedua Desember 2020.
Salah satu bentuk pencairannya adalah Imbal Jasa Penjaminan (IJP) senilai Rp945 juta dan dana cadangan claim loss limit Rp2 triliun. Hal ini membuat realisasi anggaran pembiayaan korporasi terus naik.
Data terbaru yang dipaparkan Sri Mulyani, realisasinya sudah menyentuh Rp2,001 triliun. Angka itu setara 3,2 persen dari pagu Rp62,22 triliun.
Ke depan ada sejumlah upaya untuk mempercepatnya. Ia bilang pemerintah akan melakukan perubahan peraturan pemerintah agar sejumlah lembaga seperti PT Sarana Multi Infrastruktur dapat lebih banyak membantu pemda. Hal yang sama juga untuk PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia agar dapat menjamin pinjaman di luar kebutuhan infrastruktur.
“Sampai minggu pertama November realisasi PMN sudah di dalam proses,” ucap Sri Mulyani.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz