tirto.id - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di provinsi Aceh pada Rabu (15/2/2017) berlangsung aman, tertib, dan damai. Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Goenawan di Banda Aceh, Rabu, menyatakan, pilkada serentak antara pemilihan gubernur dan 20 bupati/wali kota di Aceh terlaksana hampir tidak ada hambatan berarti.
"Kami sampaikan bahwa saat ini pelaksanaan pilkada serentak di Provinsi Aceh berlangsung damai, aman, dan tertib, serta hampir tidak ada hambatan berarti," kata Kombes Pol Goenawan kepada Antara.
Perwira menengah Polri tersebut mengatakan, Polda Aceh bersama TNI, unsur pemerintahan, baik provinsi maupun kabupaten/kota, serta penyelenggara pemilihan kepala daerah telah bekerja keras menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya.
Masyarakat Aceh, kata Kombes Goenawan, begitu antusias menggunakan hak pilihnya. Buktinya, masyarakat Aceh berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara guna memilih pasangan calon sesuai pilihan mereka.
"Saat ini proses pilkada masuk tahapan penghitungan suara. Karena itu, mari bersama-sama memantau penghitungan perolehan suara, sehingga prosesnya berlangsung transparan dan akuntabel," kata dia.
Kepada semua pasangan calon, Kombes Pol Goenawan mengimbau untuk berbesar hati menerima apa pun hasilnya, baik pasangan yang merasa kalah maupun yang menang.
"Kami mengajak semua pasangan calon untuk menjaga suasana sejuk, aman, dan damai di Aceh. Serta menunggu seluruh tahapan pilkada di Aceh tuntas," kata Kombes Pol Goenawan.
Pilkada di Aceh digelar serentak antara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dengan pemilihan 20 bupati/wali kota dan wakil dari 23 kabupaten/kota di provinsi itu.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan pilkada di Provinsi Aceh membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
"Dalam pilkada serentak kali ini daerah yang membutuhkan perhatian khusus adalah Aceh dan DKI karena tensinya tinggi," katanya seusai menunaikan hak politiknya di Komplek Widyachandra, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Pilkada Aceh diikuti enam calon gubernur dan wakil gubernur di mana empat di antaranya mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini bertekad mengabdikan diri untuk Provinsi Aceh.
Enam pasangan calon tersebut adalah Muzakir Manaf-Teuku Ahmad Khalid, Zakaria Saman-Teuku Aldiansyah, Zaini Abdullah-Nasaruddin, Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah, Abdullah Puteh-Sayed Mustafa Usab dan Tarmizi Abdul Karim-Teuku Machsalmina Ali.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan