tirto.id - Presiden Joko Widodo mengklaim pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah selama ini bertujuan untuk membangun peradaban, mental, dan karakter bangsa. Menurut Jokowi, selama ini masih ada salah pengertian di masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur yang digenjot pemerintah.
“Ketika kita membangun infrastruktur fisik seperti jalan tol, bandara, dan juga MRT, LRT, dilihat hanya dari sisi fisiknya saja. Padahal sesungguhnya kita membangun peradaban, konektivitas budaya, dan infrastruktur budaya baru,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (16/8/2018).
Lebih lanjut, Jokowi mengimbau agar pembangunan infrastruktur dilihat sebagai upaya mempersatukan bangsa. Sehingga konektivitas dari ujung timur Indonesia bisa tersambung sampai ke ujung barat.
Selain berfokus pada percepatan pembangunan infrastruktur, Jokowi berharap munculnya sentra-sentra ekonomi baru. Adapun dampak dari pembangunan infrastruktur itu dinilainya dapat memberikan nilai tambah bagi daerah-daerah di seluruh penjuru tanah air. Jokowi pun menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya dilakukan di Jawa, melainkan pulau-pulau lain di Indonesia.
“Mulai dari tahun pertama pemerintahan, kita membangun pondasi yang kokoh untuk menuju Indonesia yang lebih maju,” ucap Jokowi.
Masih dalam kesempatan yang sama, Jokowi turut mengungkapkan bahwa pemerintahannya saat ini terus berupaya keras untuk membangun kepercayaan rakyat melalui kerja nyata. Jokowi pun menginginkan agar masyarakat yang tinggal di area perbatasan sekalipun dapat merasakan kehadiran negara.
“Namun fokus perhatian pemerintah dalam empat tahun terakhir bukan hanya pembangunan infrastruktur. Kita percaya bahwa masa depan Indonesia terletak pada kemampuan kita untuk mempersiapkan manusia Indonesia yang maju dan unggul,” jelas Jokowi.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yulaika Ramadhani