tirto.id -
Petani Sulawesi Tengah (Sulteng) mengharapkan harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap komoditas beras naik. Untuk diketahui, saat ini Badan Urusan Logistik (Bulog) masih mengacu pada aturan lama sesuai HPP yakni sebesar Rp7.300/kg, padahal harga beras di pasaran sudah menembus lebih dari Rp 8000/kg.
Salah satu pengurus kelompok tani di Kabupaten Sigi, Huber SP, mengatakan pada Senin (14/3/2016), petani Sulteng sangat berharap HPP gabah dan beras naik pada 2016 ini. Menurutnya, jika HPP naik, penghasilan petani dipastikan ikut membaik.
Huber menjelaskan harga beras di tingkat penggilingan di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi mengalami kenaikan, dari Rp480 ribu/karung menjadi Rp500 ribu/karung (isi 50 kg). Sementara harga beras di tingkat petani dan penggilingan padi di Sulteng di atas Rp8.000/kg.
Huber memperkirakan kenaikan harga beras yang terjadi di sentra produksi beras Kecamatan Palolo karena banyak petani pada musim tanam pertama mengalami kerugian.
"Saya sendiri pada panen kali ini kehilangan gabah kering panen (GKP) sekitar 10 kaleng," kata Huber.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Sulteng, Maruf di Palu, Senin (14/3/2016) mengatakan, "Bulog akan membeli beras petani mengacu kepada HPP lama yang ditetapkan melalui Inpres Nomor 5 Tahun 2015.”
Maruf mengatakan meskipun HPP tidak naik, Bulog Sulteng tetap berharap pengadaan beras di daerah ini mencapai target, yakni 42.000 ton.
Maruf menambahkan panen raya di Kabupaten Sigi akan berlangsung sekitar Mei-Juni 2016. Daerah ini merupakan salah satu daerah di Sulteng yang telah mampu memenuhi sendiri kebutuhan beras masyarakat setempat dari hasil panen petani.