Menuju konten utama

Pesan Jokowi saat Resmikan UNU Yogya: Jadi Penggerak Pendidikan

Presiden Jokowi berharap UNU Jogja dapat menjadi penggerak kemajuan di bidang pendidikan.

Pesan Jokowi saat Resmikan UNU Yogya: Jadi Penggerak Pendidikan
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) foto bersama Minister of Energy and Infrastructure Arab Saudi Suhail Mohamed Al Mazrouei (kanan), Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (kedua kiri) dan Ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf (kiri) saat meresmikan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta di Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/nym.

tirto.id - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta berencana membuka program baru setara fakultas dengan konsentrasi “ilmu masa depan” setelah mendapatkan kampus baru di wilayah Gamping, Sleman, DI Yogyakarta. Program hasil kerja sama Indonesia dengan Uni Emirat Arab tersebut direncanakan bakal mulai dibuka 2025.

Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, menyatakan program bernama College for Future Studies tersebut nantinya akan menjadi pusat studi bagi empat fokus keilmuan.

College for Future Studies ada empat pilar, pertama ada Institute for Future Scenario, Lab for Future Technology, ada Academics for Future Sciences and Skills, dan yang terakhir ada Creative Powerhouse for Future Ethics and Value Literacy,” kata dia ketika menghadiri peresmian gedung Kampus Terpadu UNU Yogyakarta pada Rabu (31/1/2024).

Menurut Widya, keempat pilar College for Future Studies tersebut berfokus pada pengembangan teknologi dan solusi masalah masa depan, seperti pengembangan artificial intelligence (AI) dan solusi masalah masa depan seperti pengembangan pertanian vertikal di tengah menipisnya lahan pertanian.

Akan tetapi, Widya juga menyatakan bahwa pihaknya telah berencana untuk mengembangkan prodi-prodi baru di luar pengembangan teknologi dan solusi masalah masa depan.

“Inisiatif lain juga sudah kita siapkan, misalnya future metalurgi, study longevity itu untuk memperpanjang usia harapan hidup, kita juga bicara dengan Kemenpora untuk mengembangkan Sports Industries dan lain-lain,” kata dia.

Widya Priyahita menyatakan pembukaan program baru dengan konsentrasi ilmu untuk masa depan ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, mulai dari PBNU, PWNU, Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Uni Emirat Arab.

Presiden Joko Widodo, ketika memberikan sambutan dalam peresmian gedung UNU Yogyakarta yang baru, menjelaskan bahwa pembangunan kampus universitas milik NU tersebut memang diproyeksikan untuk menghadirkan studi teknologi masa depan di Indonesia.

“Saya sampaikan kepada tim dari PBNU maupun PWNU DIY, bahwa saya setuju membantu, tapi asalkan UNU Jogja bukan dirancang untuk jadi biasa-biasa saja, harus disiapkan menjadi luar biasa," ujar Jokowi pada Rabu (31/1/2024).

Lebih lanjut, Jokowi berharap UNU Jogja dapat menjadi penggerak kemajuan di bidang pendidikan. “Menjadi lokomotif, lompatan kemajuan bagi lembaga pendidikan NU secara nasional,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berterima kasih kepada Presiden UAE, Mohammed bin Zayed Al Nahyan, karena mau bekerja sama dengan UNU untuk membuat MBZ College for Future Studies di Indonesia.

“Satu setengah tahun yang lalu saya ketemu dengan beliau [Presiden UAE]. Beliau cerita bahwa di UAE memiliki universitas MBZ untuk artificial intelligence,” kata Jokowi.

Presiden Indonesia ketujuh tersebut kemudian menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan Presiden UAE untuk membuat universitas serupa di Indonesia.

“Yang mulia,” kata Jokowi menirukan apa yang ia sampaikan kepada Presiden UAE. “Indonesia juga pengen, apakah memungkinkan untuk bisa dihubungkan universitas MBZ dengan di Indonesia, dan ternyata dibantu sak gedung-gedungnya.”

Akan Tambah Mahasiswa dan Tendik

Widya Priyahita Pudjibudojo juga menyatakan pihaknya berencana akan menambah kapasitas mahasiswa dan tenaga kependidikan setelah pembangunan Kampus Terpadu UNU Yogyakarta selesai dilakukan.

“Kapasitas gedung yang lama itu sekitar 1.300, nah gedung yang baru ini kapasitasnya sekitar 4.000, nah jadi mulai tahun ajaran baru nanti kita ingin tingkatkan jumlahnya supaya bisa optimal terpenuhi,” tutur Widya.

Penambahan prodi dan tingkat penerimaan mahasiswa tersebut, kata Widya, juga membuat UNU berencana untuk menambah dosen dan tenaga kependidikan ke depannya.

“Tentu, jadi nambah prodi implikasinya nambah dosen, nambah tendik, dan nambah segala sesuatunya,” kata dia.

Baca juga artikel terkait UNU YOGYAKARTA atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Abdul Aziz