Menuju konten utama

Pertamina Jamin Pasokan Pertalite dan Solar Aman

PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat tetap membeli BBM sesuai kebutuhan.

Pertamina Jamin Pasokan Pertalite dan Solar Aman
Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 24.361.77 Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, Kamis (14/4/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/YU

tirto.id -

PT Pertamina (Persero) memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar dalam kondisi aman. Walaupun konsumsi harian BBM nasional di tahun ini sudah lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi 2019.

"Untuk mengantisipasi tingginya permintaan, kami akan pastikan stok dalam kondisi aman dan distribusi ke SPBU akan kami maksimalkan," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, di Jakarta, Senin (22/8/2022).

Lebih lanjut, dia menuturkan ketahanan stok untuk Pertalite dan Solar per 19 Agustus kemarin di atas 19 hari dan produksi terus dilakukan. Sementara itu, proses distribusi dan kondisi stok di SPBU juga akan terus dimonitor secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC), sehingga SPBU stoknya sudah dibatas bisa segera disuplai kembali.

“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Kami mengimbau masyarakat tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani mengingatkan kepada pemerintah agar menyiapkan diri menghadapi krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite. BBM bersubsidi ini sudah membebani APBN dan perlu rencana cadangan (contingency plan) dalam penyalurannya.

“DPR berharap pemerintah bergerak cepat menyiapkan contingency plan saat kuota Pertalite benar-benar kritis,” seru Puan dalam siaran persnya, dikutip Sabtu (13/8/2022).

Dia mengatakan konsumsi Pertalite sudah mendekati batas kuota subsidi yang ditetapkan pemerintah, yaitu 23,05 juta kiloliter (KL). Cadangan yang ada diperkirakan hanya bisa disalurkan hingga September 2022. Adapun hingga Juli lalu, konsumsi Pertalite sudah mencapai 16,8 juta KL.

Tingginya konsumsi Pertalite terjadi akibat BBM jenis Premium ditiadakan. Untuk itu, lanjut Puan, contingency plan perlu dibarengi dengan penambahan anggaran subsidi BBM bagi rakyat yang memang sangat membutuhkan.

"Apalagi di sejumlah daerah sudah terjadi kelangkaan Pertalite dan menyulitkan masyarakat,” ucap politisi PDI-Perjuangan tersebut.

Baca juga artikel terkait STOK BBM atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin