tirto.id - Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN) 2019 mengalami perubahan substansial terkait prosedur dan format ujiannya. Dulu, SBMPTN adalah ujian nasional untuk menyaring siswa-siswi sekolah menengah ke perguruan tinggi negeri (PTN), sementara sekarang sebatas proses seleksi saja.
Siswa-siswi sekolah menengah di Indonesia perlu menggunakan nilai Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk mendaftar SBMPTN. UTBK sendiri adalah ujian yang dilaksanakan beberapa kali dalam setahun. Untuk tahun ini, sudah berlangsung dua gelombang, pada 13 April–4 Mei 2019 dan 11 Mei–26 Mei 2019.
Hasil nilai UTBK bukan hanya untuk mendaftar dan ikut SBMPTN. Jika akhirnya tidak lolos, peserta masih bisa ikut mandiri di berbagai PTN dengan nilai itu. Bahkan, ia dapat dipergunakan juga untuk mendaftar ke perguruan tinggi swasta (PTS).
Meski demikian, mengikuti SBMPTN pada dasarnya tetaplah sama: Bertarung demi mendapatkan satu kursi jurusan di sebuah PTN. Kursi-kursi di kampus negeri itu berpeluang diambil oleh pendaftar dengan nilai UTBK tinggi.
Cek Tingkat Kompetisi
Pendaftar SBMPTN perlu mempertimbangkan tingkat kompetisi program-program studi di PTN, selain passing grade (tidak dibahas dalam tulisan ini). Sebagai gambaran, pada 2018, setidaknya ada 860 ribu peserta seleksi secara nasional. Dari jumlah itu, hanya sekitar 165 ribu peserta yang berhasil diterima atau hampir seperlima saja.
Kami mencatat ada 10 besar jurusan dengan tingkat kompetisi paling tinggi secara nasional pada 2018, yang tersebar dalam berbagai jurusan dan lokasi PTN.
Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) misalnya, harga satu kursinya diperebutkan 315 peserta seleksi. Jurusan ini menjadi yang pilihan jurusan yang paling ketat tingkat kompetisinya. Kampus Rawamangun itu bahkan turut menempatkan tiga jurusan lain dalam barisan 10 besar nasional.
Sementara, pada tempat kedua, ada jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Satu kursinya berharga pertarungan 161 peserta. Pada SBMPTN 2018, UNY turut mencatatkan jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan jurusan Akuntansi dalam barisan tingkat kompetisi paling tinggi.
Namun, pada tahun yang sama, terdapat pula jurusan-jurusan yang tingkat kompetisi rendah. Sebut saja, misalnya jurusan Seni Karawitan ISBI Aceh, jurusan Ilmu Hukum (Psdku Kab.Mbd) Universitas Pattimura, jurusan Akuntansi (Psdku Kab. Aru) Universitas Pattimura dan jurusan Kimia Universitas Sembilan Belas November Kolaka.
Jurusan-jurusan itu punya tingkat kompetisi 1:1, satu kursi hanya diperebutkan satu peserta. Atau dengan kata lain, seorang peserta SBMPTN dapat dengan mudah memilih dan berhasil lolos.
Saintek dan Soshum
Jika berdasarkan kelompok ujian, jurusan Ilmu Komputer UNJ (1:149); Pendidikan Teknik Informatika UNY (1:119), Farmasi Universitas Syiah Kuala (1:111); Teknik Informatika Universitas Tanjungpura (1:104) dan Teknik Pertambangan (Non Kependidikan) Universitas Negeri Padang (UNP) adalah lima jurusan dengan tingkat kompetisi paling tinggi secara nasional pada kategori sains dan teknologi (saintek).
Sementara itu, dalam kategori sosial humaniora (soshum) ada dua jurusan dari UNJ, yakni: Ilmu Komunikasi (1:315) dan Manajemen (1:159); dua dari UNY, yakni: Manajemen (1:161) dan Akuntansi (1:114) serta satu jurusan Manajemen (Non Kependidikan) dari UNP sebagai lima jurusan dengan tingkat kompetisi paling tinggi nasional.
Tingkat Kompetisi Berdasarkan Pulau
Menariknya, ada kecenderungan tertentu dalam data tingkat kompetisi berdasarkan pulau di Indonesia.
Di Pulau Sumatera, hanya ada satu jurusan dari kategori soshum yang termasuk lima jurusan dengan tingkat kompetisi paling tinggi. Sisanya adalah jurusan-jurusan dari kategori saintek. Namun demikian, barisan lima besarnya cenderung merata terbagi di antara berbagai kampus di sepanjang pulau.
Berbeda dengan Pulau Jawa. Lima jurusan dengan tingkat kompetisi paling tinggi di pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia ini hanya terbagi pada dua kampus: UNJ dan UNY.
Sementara itu, lima jurusan dengan tingkat kompetisi paling tinggi di wilayah pulau utama di bagian timur Indonesia cenderung muncul pada jurusan-jurusan dari kategori saintek.
Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Mataram (1:53) jadi peringkat utama kompetisi paling tinggi untuk Bali dan Nusa Tenggara. Begitu juga dengan Pendidikan Dokter di Universitas Cenderawasih (1:49) untuk wilayah pulau Papua. Jurusan Teknik Informatika Universitas Haluoleo (1:100) jadi jurusan dengan tingkat kompetisi paling tinggi di wilayah pulau Sulawesi.
Perbandingan berdasarkan pulau di Indonesia untuk tingkat kompetisi jurusan dalam SBMPTN 2018 juga menunjukkan hal lain. Pertarungan seleksi SBMPTN dengan tingkat persaingan di atas 100 peminat untuk satu kursi umumnya berada di Jawa dan Sumatera.
Editor: Maulida Sri Handayani