tirto.id - Pada 27 Desember 2017, ponsel pintar Google Nexus 5X milik saya tiba-tiba mati setelah diupdate ke Android Oreo. Untuk memperbaiki ponsel ini, saya berkunjung ke Mal Ambassador, Jakarta Selatan. Setelah mendatangi lima toko servis ponsel, disimpulkan bahwa Google Nexus 5X saya mati karena karena kegagalan prosesor. Perbaikan ternyata sulit bahkan hampir mustahil dilakukan untuk ponsel keluaran tahun 2015 tersebut. Akhirnya tersisa satu solusi, membeli ponsel pintar baru. Tak dapat dihindari, pekerjaan dan pertemanan nadinya ada di smartphone.
Xiaomi Redmi 5A yang murah tetapi diklaim memiliki spesifikasi yang ciamik menjadi prioritas saya. Ponsel yang dibanderol dengan harga 999 ribu di gerai resmi Xiaomi ini, paling cocok dengan situasi kantong saya—sebagai seorang anak rantau yang baru bekerja—yang tidak menyiapkan ongkos darurat untuk membeli ponsel baru. Tentu saja, ponsel high-end sepertinya Iphone X atau Samsung Galaxy S8 yang harganya hampir sama dengan satu unit motor tak menjadi pertimbangan.
Sebelumnya, saya juga sudah melakukan riset kecil-kecilan mengenai smartphone lain dengan harga berkisar antara 1-1,5 juta rupiah. Redmi 5A semakin menonjol karena dengan harga sejutaan spesifikasinya tak mengecewakan. Smartphone lain masih kalah dari segi spesifikasi walaupun harganya tak jauh beda dengan Redmi 5A. Misalnya, Samsung J1 Mini walaupun memiliki kemampuan prosesor yang bersaing, spek kameranya masih kurang memuaskan. Ia dilengkapi dengan kamera 5 Megapixel utama sedangkan Redmi 5A memiliki kamera 13 Megapixel dengan autofocus.
Tak hanya itu, Samsung Galaxy J2 Prime dan Lenovo A7700 juga masuk dalam pertimbangan. Akan tetapi, kapasitas baterai Redmi 5A yang mencapai 3000 mAh—lebih tinggi dari keduanya—dan lebih murah 300-450 ribu membuat saya sulit berpaling dari Redmi 5A.
Saya pun langsung meluncur ke gerai resmi Xiaomi di Northern Skywalk Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan untuk meminang Redmi 5A. Sayangnya, saya belum berjodoh. Menurut keterangan petugas di gerai tersebut, stok Redmi 5A yang ada diperuntukkan bagi mereka yang telah terlebih dahulu melakukan pre-order. Ternyata, saya juga sudah ketinggalan penjualan online di Lazada Indonesia melalui Flash Sale. Menurut kicauan Lazada Indonesia di akun Twitternya, Redmi 5A habis terjual hanya dalam waktu tiga menit dari tanggal 26 Desember 2017.
Baca juga: Xiaomi Redmi 5A Diklaim Sebagai Smartphone Terbaik di Kelasnya
Tahun berganti, pada 3 Januari 2018 pukul 7 pagi, akun Twitter resmi Xiaomi Indonesia menerbitkan kicauan bahwa jika ingin membeli Redmi 5A, dipersilakan berkunjung ke gerai resmi Xiaomi di Pondok Indah Mall, Mal Summarecon Serpong, Bekasi, atau Mal Emporium Pluit. Sekitar jam 10 pagi, saya pun langsung meluncur (lagi) ke Mi Store Pondok Indah Mall.
Sekitar tiga meter dari pintu gerai resmi Xiaomi, saya sudah bisa membaca sebuah pengumuman di papan berukuran 30 cm x 20 cm bertuliskan “Xiaomi Redmi 5A Sold Out”. Saya memutuskan untuk tetap masuk untuk berbincang dengan para pegawai gerai. Menurut salah seorang petugas, stok Redmi 5A baru akan datang minggu depan namun tidak bisa dipastikan tanggalnya. Namun, untuk Redmi Note 5A yang dibanderol seharga 1,5 juta kurang seribu selalu siap stok di gerai itu.
Petualangan saya mencari 5A tidak berhenti di sana. Lazada Indonesia kembali melakukan flash sale Redmi 5A pada jam 11.00 WIB di hari yang sama. Lagi-lagi, dalam hitungan menit ponsel pintar ini habis terjual. Untuk masuk ke dalam website Lazada flash sale ini saja perlu keberuntungan luar biasa karena rebutan dengan banyak pemburu Redmi 5A lain. Kembali melalui akun resmi Twitternya, Lazada Indonesia mengumumkan bahwa ia akan memperbaiki stabilitas sistem platformnya dan menambah jumlah unit pada flash sale berikutnya.
Untuk mencari tahu lebih jauh, saya pun mengunjungi gerai penjualan ponsel di Mal Ambassador. “Oh yang 999 ribu itu ya, Mas?” jawab seorang petugas di sebuah toko penjualan ponsel pintar di lantai dua ketika saya menanyakan soal Redmi 5A. Ternyata, di toko tersebut belum ada informasi mengenai waktu tersedianya Redmi 5A.
Menurut Benny, salah seorang karyawan toko, saya bukan yang pertama menanyakan soal ponsel pintar murah meriah ini, sudah ada setidaknya 5 orang yang menanyakan soal ponsel seharga 999 ribu rupiah semenjak pergantian tahun. Gerai lain yang terletak di lantai tiga Mal Ambassador ternyata sempat memiliki dua unit tetapi sudah habis terjual ketika saya datang berkunjung pada jam 13.18.
Esoknya, 4 Januari 2018, saya meluncur ke gerai resmi Xiaomi lainnya di Mal Emporium Pluit, Jakarta Utara. Ketika saya tiba pada pukul 11.03 WIB, stok Redmi 5A juga belum tersedia. Menurut keterangan karyawan di toko tersebut, Redmi 5A stoknya akan kembali hadir pada 5 Januari 2018.
Baca juga: Ponsel "Made in China": Dulu Dicaci Kini Dicari
Euforia mengenai Xiaomi Redmi 5A memang tidak mengagetkan. Ponsel ini diklaim sebagai ponsel terbaik di kelasnya dengan harga murah. Redmi 5A memiliki prosesor Qualcomm® Snapdragon™ 425 quad-core, Kamera utama 13 MP (Megapixel), 3 GB RAM, dan baterai 3000 mAh dibanderol 999 ribu. Jika melihat kompetitornya Oppo A37 dengan spesifikasi yang bersaing yaitu RAM 2 GB, Snapdragon 410 quad-core, dan baterai 2630mAh harganya mencapai 1,7 juta.
Perwakilan Xiaomi Indonesia ketika dihubungi Tirto via telepon (03/01/17) menjelaskan saat ini permintaan Redmi 5A memang tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan harganya yang murah dan spesifikasinya yang unggul untuk kelas smartphone entry-level. Untuk itu, mendapatkan smartphone ini memang butuh kesabaran dan perjuangan, karena Anda bersaing dengan banyak orang.
Secara global, menurut laporan dari Strategy Analytics, Xiaomi merupakan vendor ponsel pintar yang menjadi "bintang bersinar" di 2017. Pada kuartal ke-III 2016 Xiaomi menjual sebanyak 14,5 juta ponsel. Angka ini hampir naik sebanyak dua kali lipat pada kuartal ke-III 2017 dengan 27,7 juta ponsel yang terjual. Selain itu, pangsa pasar Xiaomi pun meningkat dari 4 persen menjadi 7 persen secara global. Di pasar India, pada Oktober 2016, Xiaomi berhasil menjual 1 juta unit ponselnya hanya dalam waktu 14 hari.
Smartphone Xiaomi memang sangat mudah masuk ke pangsa pasar Indonesia. Speknya yang cukup mumpuni dengan harga yang terjangkau, membuat Xiaomi menjadi idola kalangan menengah ke bawah Indonesia. Produk-produk baru keluaran Xiaomi selalu dinanti, termasuk Redmi 5A ini.
Tak hanya Xiaomi, smartphone "Merek China" kini juga semakin mendominasi pasar Indonesia. Bersama Vivo, Oppo, Xiaomi secara perlahan menjadi penguasa pasar. Ponsel "Merek China" yang dulu lekat dengan citra murahan dan kualitas buruk secara perlahan dikikis oleh mereka.
Penulis: Terry Muthahhari
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti