Menuju konten utama

Peretas Klaim Jual 13 Juta Data Pengguna Bukalapak di Dark Web

Bukalapak mengonfirmasi ada upaya peretasan, namun mengklaim tak ada data penting yang berhasil didapatkan peretas.

Peretas Klaim Jual 13 Juta Data Pengguna Bukalapak di Dark Web
CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam temu media perayaan ke-9 Bukalapak di Jakarta, Rabu (10/1/2019). ANTARA News/Arindra Meodia

tirto.id - Gnosticplayers, nama alias seorang peretas, mengklaim telah menjual 26,42 juta data pribadi pengguna melalui Dream Market, sebuah marketplace di dark web, yang 13 juta di antaranya merupakan data pribadi pengguna Bukalapak.

Piluhan juta data pengguna pribadi itu dijual seharga 1,2431 Bitcoin atau setara dengan 4.940 dolar AS. Sebagai informasi, dark web merupakan wilayah di internet yang tidak terindeks mesin pencari seperti Google.

Sebagaimana dilansir ZDNet, data pribadi pengguna Bukalapak yang dijual Gnosticplayers itu meliputi username, email, password hash, hingga IP address. Data yang dijual ini merupakan data hasil peretasan yang dilakukan pada Juli 2017 silam.

Untuk membeli data Bukalapak saja, Gnosticplayers meminta mahar seharga 0,34 Bitcoin.

Bukalapak, satu di antara empat unicorn asal Indonesia, melalui siaran pers yang diterima Tirto, Senin (18/3/2019), mengonfirmasi bahwa memang ada upaya untuk meretas Bukalapak.

Namun, menurut klaim, “tidak ada data penting seperti username, password, finansial atau informasi pribadi (pengguna) lainnya yang berhasil didapatkan” peretas.

Selain Bukalapak, dalam penjualan data-data pribadi pengguna kali ini, Gnosticplayers juga menjual data dari pengguna GameSalad, Estante Virtual, Coubic, LifeBear, hingga YouthManual.

Secara menyeluruh, Gnosticplayers telah menjual data-data pribadi pengguna dari 32 perusahaan IT dunia.

Baca juga artikel terkait PERETASAN atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ahmad Zaenudin
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Ibnu Azis