tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina sampai terus berlangsung sampai hari ini, Jumat, 22 Juli 2022, lebih tepatnya sudah memasuki hari ke-149 invasi. Menurut berita terkini, Rusia dan Ukraina diprediksi akan menandatangani kesepakatan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian Laut Hitam.
The Guardian melaporkan, selain Rusia dan Ukraina, kesepakatan eskpor biji itu juga akan diteken oleh Turki dan PBB. Perjanjian itu dibuat secara tertulis dan diteken di kantor istana Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Di sisi lain, Amerika Serikat akan mendesak pertanggungjawaban Rusia untuk mengimplementasikan kesepakatan ekspor itu. Hal itu disampaikan oleh juru bicara departemen luar negeri AS, Ned Price.
“Yang benar-benar penting adalah implementasi perjanjian ini. Kami akan, tentu saja, terus bekerja dengan mitra kami untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas implementasinya,” kata Ned Price.
Berita Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Al Jazeera melaporkan, menurut Gubernur regional Pavlo Kyrylenko, beberapa kota di wilayah Donetsk ditembaki dan dua sekolah dihancurkan.
Kementerian pertahanan Inggris mengklaim pasukan Rusia kemungkinan akan mendekati pembangkit listrik terbesar kedua Ukraina di Vuhlehirska, 50km (31 mil) timur laut Donetsk.
Kepala intelijen Inggris mengklaim, Rusia "akan kehabisan tenaga" dan mengambil jeda sehingga Ukraina punya kesempatan untuk menyerang balik.
“Saya pikir penilaian kami adalah bahwa Rusia akan semakin sulit untuk memasok bahan tenaga kerja selama beberapa minggu ke depan,” kata Richard Moore, kepala MI6.
“Mereka harus berhenti dalam beberapa cara, dan itu akan memberi peluang Ukraina untuk menyerang balik.”
Moore juga mengatakan setengah dari semua mata-mata Rusia yang beroperasi di bawah perlindungan diplomatik di seluruh Eropa, telah diusir sejak dimulainya perang di Ukraina. Jumlahnya, kata dia, sekitar 400 orang.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan, negaranya akan mengirim sejumlah senjata artileri serta lebih dari 1.600 senjata anti-tank ke Ukraina. Dia mengatakan Inggris juga akan menyediakan sistem radar kontra-baterai, ratusan drone dan lebih dari 50.000 butir amunisi.
Ukraina telah mendesak pengadilan internasional untuk mengadili Presiden Rusia Vladimir Putin sesegera mungkin. "Kami berharap surat dakwaan itu dapat diselesaikan dalam waktu tiga bulan," kata Andriy Smyrnov, wakil kepala administrasi kepresidenan Ukraina.
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko menyerukan untuk menghentikan perang guna menghindari "jurang perang nuklir". Dia pun mendesak Ukraina menerima tuntutan Rusia. “Tidak perlu melangkah lebih jauh. Selanjutnya terletak jurang perang nuklir,” katanya kepada AFP.
Lukashenko juga menuduh barat mencari konflik dengan Rusia dan memprovokasi perang. “Jika Rusia tidak mendahului Anda, anggota NATO, Anda akan mengorganisir dan menyerangnya,” katanya.
Kepala CIA Bill Burns mengatakan, menurut perkiraan Amerika Serikat, korban Rusia di Ukraina sejauh ini telah mencapai sekitar 15.000 tewas dan mungkin 45.000 terluka.
Editor: Iswara N Raditya