tirto.id - Ukraina masih berperang melawan Rusia sampai hari ini, 21 Juli 2022 dan sudah memasuki hari ke-148. Menurut berita terbaru, Rusia telah menutup gagasan untuk melanjutkan pembicaraan damai dengan Ukriana.
Seperti dikutip The Guardian, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, pertemuan dengan Ukraina sebelumnya membuktikan kalau negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelenskyy itu tidak memiliki "keinginan untuk membahas apa pun dengan sungguh-sungguh."
"Mereka tidak akan pernah bisa mengartikulasikan apa pun yang pantas mendapat perhatian serius dari orang-orang yang serius, [Pembicaraan damai] tidak masuk akal dalam situasi saat ini.”
Dalam pidatonya, Ibu negara Ukraina, Olena Zelenska, mengimbau kepada anggota parlemen AS untuk menyediakan lebih banyak senjata dalam upaya melawan Rusia. Menurut dia, senjata AS dapat membantu menjamin keamanan. “kemenangan besar bersama”.
"Saya meminta senjata, senjata yang tidak akan digunakan untuk berperang di tanah orang lain, tetapi untuk melindungi rumah seseorang dan hak untuk bangun hidup-hidup di rumah itu," katanya.
Di sisi lain, AS akan menyediakan empat sistem roket Himars presisi yang lebih canggih ke Ukraina. Hal itu disampaikan menteri pertahanan, Lloyd Austin. “Ukraina membutuhkan daya tembak dan amunisi untuk menahan serangan [Rusia] ini dan untuk menyerang balik,” katanya.
Selain itu, AS juga akan memberikan amunisi tambahan dipandu beberapa peluncuran roket sistem (GMLRS), yang tepat dapat menyerang target hingga 80km (50 mil) jauhnya.
Berita Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Menurut pejabat setempat, Rusia kembali meluncurkan serangan rudal di kota Kharkiv, Ukraina timur pada Rabu, 21 Juli 2022. Kejadian itu menewaskan tiga orang. Gubernur regional Oleh Synehubov mengatakan mereka yang tewas termasuk seorang pria, seorang wanita dan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang menunggu di halte bus.
Di sisi lain, otoritas regional yang didirikan Moskow mengatakan, penembakan yang dilakukan Ukraina membuat jembatan penting Antonivskiy di wilayah Kherson itu rusak parah. Wilayah Ukraina selatan itu masih dikuasai Rusia.
Jembatan itu adalah salah satu dari dua titik persimpangan bagi pasukan Rusia ke wilayah tepi barat sungai Dnieper di Ukraina selatan. Ini telah menjadi target utama bagi pasukan Ukraina dalam beberapa hari terakhir.
Al Jazeera melaporkan, menurut intelijen militer Inggris, serangan Rusia di wilayah Donbas Ukraina terus membuat keuntungan ketikapasukan Ukraina bertahan.
Saat ini, Rusia sedang meletakkan dasar untuk pencaplokan wilayah Ukraina. Menurut gedung putih, Rusia menggunakan taktik yang sama seperti yang dilakukan di Krimea pada tahun 2014.
Staf umum Ukraina melaporkan penembakan dan serangan yang meluas di berbagai wilayah negara itu. Menurut pihak berwenang, setidaknya satu orang tewas dalam serangan rudal Rusia di pusat kota Kramatorsk, Ukraina timur.
Editor: Iswara N Raditya
